Ratusan Pelajar di Kota Blitar Belum Cairkan Bantuan Program Indonesia Pintar, Deadline 31 Desember

TRIBUNMATARAMAN.COM - Ratusan siswa SD dan SMP di Kota Blitar belum mencairkan uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) hingga Desember 2023 ini. 

Padahal, batas pencairan uang bantuan PIP dari pemerintah pusat itu sampai 31 Desember 2023.

"Kami sudah membuat surat edaran ke sekolah agar siswa-siswi yang sudah terdaftar penerima PIP segera melakukan aktivasi di bank penyalur dibatasi maksimal 31 Desember ini. Kalau lewat tanggal itu berarti hangus," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Blitar, Jais Alwi Mashuri, Selasa (19/12/2023). 

Jumlah siswa SMP penerima bantuan PIP di Kota Blitar sebanyak 586 siswa dengan dana total sebesar Rp 396 juta. 

Dari total itu, yang sudah melakukan aktivasi dan mencairkan bantuan PIP sebanyak 399 siswa dengan dana yang tersalurkan sekitar Rp 279 juta. 

Sedangkan yang belum melakukan aktivasi sebanyak 187 siswa dengan jumlah total dana sekitar Rp 116 juta.

Sedang jumlah siswa SD di Kota Blitar penerima bantuan PIP sebanyak 1.540 siswa dengan jumlah dana total sekitar Rp 643 juta. 

Dari total itu, yang belum melakukan aktivasi sebanyak 532 siswa dengan jumlah total dana sekitar Rp 209 juta. 

Jumlah siswa SD yang sudah melakukan aktivasi dan mencairkan bantuan PIP sebanyak 1.008 siswa dengan total dana sekitar Rp 434 juta. 

"Dalam program ini, siswa SMP menerima bantuan Rp 750.000 per siswa per tahun, sedang siswa SD menerima bantuan Rp 450.000 per siswa per tahun," ujarnya. 

Dikatakan Jais, bantuan PIP ini diberikan pemerintah kepada siswa kurang mampu agar bisa menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun.

Data penerima bantuan PIP bersumber dari data terpadu keluarga sejahtera (DTKS) di Dinas Sosial (Dinsos). 

"Data itu kami ajukan ke pemerintah pusat dan yang melakukan verifikasi pemerintah pusat," katanya. 

Menurut Jais, ada sebagian siswa penerima PIP tidak mengurus pencairan karena memang sudah mampu. 

"Jumlah penerima PIP di Kota Blitar tahun ini turun dari tahun lalu. Karena sebagian siswa ekonomi keluarganya sudah bagus, akhirnya tidak mengurus pencairan bantuan," ujarnya.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer