Remaja Madiun Diperkosa Ayah dan Paman
Remaja di Madiun yang Mengaku Diperkosa Paman, Ayah, dan Kakek Ternyata Bohongi Polisi
Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus remaja di Madiun mengaku diperkosa ayah, paman, dan kakeknya di Madiun. Korban ternyata bohongi polisi
"Karena ada motif lain, korban ingin bebas tinggal sendiri di rumah, makanya melaporkan ayah dan kakeknya," ungkap AKBP Anton, Senin (13/11/2023).
Dia mengaku, tidak mudah bagi polisi dalam menangani perkara ini. Sebab, AP harus diperiksa sebanyak 5 kali lantaran keterangannya selalu berubah ubah. Sehingga, korban akhirnya didampingi psikolog.
"Berdasarkan penilaian saksi ahli dari psikolog, korban juga tidak memiliki kesadaran yang sempurna, suka bercerita bohong, suka membayangkan hal hal yang tidak terjadi," bebernya.
"Dengan pemeriksaan yang didampingi psikiater dan perlindungan anak, lalu kami sinkronkan dengan keterangan saksi, kami tetapkan saudara NI sebagai pelaku tunggal pencabulan AR, dikuatkan pengakuan pelaku sendiri maupun korban," sambung AKBP Anton.
Polisi masih terus mendalami kasus tersebut. Mengingat, setelah dilaksanakan serangkaian Tes IQ, hasilnya kondisi korban labil dan gampang dipengaruhi,
"Sekarang korban kondisi stabil masih dirawat sama kemensos. Jadi yang disampaikan korban tidak semuanya benar dan diakui sendiri oleh korban,"jelasnya.
"Kakek dan ayah korban, masih kami dalami dan sampai sekarang belum ditemukan alat bukti apapun untuk kedua terduga pelaku. Bahkan, juga sudah dikuatkan dengan keterangan saksi, maupun keterangan dari beberapa ahli terkait," tutup Kapolres.
(febrianto ramadani/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.