Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Harga Tinggi dan Stok Menipis, Tengkulak Kesulitan Cari Gabah di Trenggalek
Para tengkulak kesulitan mendapatkan gabah di Trenggalek karena stok dari petani tipis.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Harga beras di Kabupaten Trenggalek masih tinggi.
Seorang tengkulak beras asal Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan, Siti Muawanah mengatakan saat ini harga beras mencapai Rp 13 ribu perkilogram.
Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang hanya berada di angka Rp 9 ribu perkilogram.
"Belum pernah mengalami harga sampai Rp 13 ribu seperti saat ini," kata Siti, Selasa (3/10/2023).
Naiknya harga beras tersebut menurut Siti disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan sehingga petani beralih jenis tanam dari padi ke palawija.
"Mulai naik bulan September. Saya beli (Gabah Kering Giling) dari petani sekarang Rp 7.800 sampai Rp 8 ribu perkilogram, padahal sebelumnya Rp 5.500 perkilogram," lanjutnya.
Selain harga yang tinggi, Siti juga kesulitan mendapatkan gabah kering giling (GKG) karena stok di rumah-rumah petani mulai menipis.
"Kalau musim kemarau seperti saat ini gabah milik petani tidak dijual, hanya tinggal untuk kebutuhan makan sehari-hari," jelas Siti.
Petani hanya menjual gabahnya ketika ada kebutuhan yang tak terduga dan cepat membutuhkan uang.
Saat ini, ia hanya bisa membeli GKG dari petani 1 kuintal sampai 2 kuintal perhari, padahal saat musim panen ia bisa mendapatkan gabah dari petani hingga 1 ton perhari.
Karena sulitnya mendapatkan gabah tersebut, ia harus mengatur stok beras yang keluar dari gudangnya.
"Saya tidak berani jual terlalu banyak karena punya tanggungan (menyuplai beras) ke pondok pesantren, 1 minggu butuh 7 kuintal," lanjutnya.
Belum lagi ia harus memenuhi permintaan toko yang sudah menjadi pelanggan setianya.
Siti menyebutkan, saat stok gabah sedang melimpah ia bisa memenuhi permintaan beras lebih dari 1 ton perhari.
"Sekarang tidak berani karena tidak ada yang jual gabah. Tapi kalau sudah ada yang mulai tanam padi baru berani jual banyak," pungkasnya.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Festival Jaranan Trenggalek Terbuka ke-29 Resmi Ditutup, Mas Syah: Budaya Ini Harus Kita Lestarikan |
![]() |
---|
Ekspresi Seniman Trenggalek Tolak Tambang, Lewat Karya Barong Ekskavator |
![]() |
---|
Umur Harapan Hidup Warga Trenggalek Lebih Tinggi Dibandingkan Provinsi dan Nasional |
![]() |
---|
Terapkan Pembangunan Berkelanjutan, Trenggalek Raih Peringkat 8 UI Green City Metric 2025 |
![]() |
---|
Bupati Mas Ipin Peringatkan SPPG di Trenggalek untuk Berbenah atau Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.