Persaudaraan Setia Hati Terate

Polisi Berlakukan Jam Malam Saat Sah-sahan Warga Baru PSHT di Surabaya Besok, SPBU Diminta Tutup

Polisi memberlakukan jam malam saat Sah-sahan warga baru PSHT berlangsung di Surabaya, besok. Toko-toko dan SPBU diminta tutup

Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi Sah-sahan Warga Baru PSHT 

TRIBUNAMTARAMAN.COM - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) akan menggelar sah-sahan warga baru di Surabaya, besok (29/7/2023) malam. 

Lokasi Sah-sahan PSHT di Surabaya ini adalah di Kodiklatal Surabaya, Krembangan. 

Saat Sah-sahan PSHT di Surabaya ini berlangsung, warga Surabaya diimbau tidak keluar rumah. 

Baca juga: Besok Ada Sah-sahan Warga Baru PSHT di Surabaya, Dijaga 1.738 Personel Gabungan

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Herlina mengatakan, imbauan jam malam tersebut berlaku hingga Sabtu (28/7) dini hari.

Imbauan tidak hanya ditujukan kepada warga. Sebanyak 12 SPBU di kawasan diminta tutup beroperasi pada pukul 22.00.

"Pemberlakuan jam malam untuk kegiatan aktivitas masyarakat, SPBU, hingga pertokoan di wilayah hukum Tanjung Perak Surabaya pukul 22.00 sampai 02.00 WIB," kata Herlina, melalui keterangannya.

Selain itu, kata dia, polisi juga bakal melakukan pengawalan rombongan para pesilat itu untuk menghindari kerusuhan di jalan. Mereka juga diminta tidak menggunakan atribut ketika berangkat ke lokasi.

Kemudian, kata Herlina, para pesilat itu juga tetap dikawal saat pulang sehabis menghadiri acara. Hal itu dilakukan agar mereka tidak menggelar aksi konvoi di jalanan Surabaya.

"Pesilat juga dilarang konvoi, jika tetap dilakukan maka akan dilakukan tindakan tegas seperti penilangan," ujarnya.

Polrestabes Surabaya sendiri mengawal acara pesilat tersebut. Sebanyak 18 pos penjagaan dibuat di sejumlah titik seperti perbatasan maupun wilayah tengah kota. Penjagaan melibatakan 1700 lebih pasukan gabungan dari TNI/POLRI.

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi juga menyebarkan imbauan tersebut lewat media sosialnya. Erik mengatakan agar warga Surabaya tidak keluyuran saat malam di weekend ini.

Namun demikian, banyak warga yang menyayangkan imbauan tersebut.

Rata-rata warga berpendapat pemerintah kota surabaya maupun pihak kepolisian semestinya tidak bersikap seperti itu. Sebab, banyak warga Surabaya yang saat malam hari itu mengais rezeki.

"Kok warga yang dihimbau. Padahal banyak warga yang kerjanya malam. Kalau memang berisiko mengadakan acara itu, ngapain diberi izin," keluh Febri warga asal Surabaya.

(tony hermawan/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved