Mahasiswa Unitri Tewas Dikeroyok

Ekses Keributan di Tlogomas, Wali Kota Malang Minta Pam Swakarsa Ditingkatkan

Buntut dari keributan di Tlogomas Malang yang dipicu pengeroyokan terhadap mahasiswa Unitri, wali kota Malang minta Pam Swakarsa ditingkatkan

Editor: eben haezer
suryamalang/rifky edgar
Wali kota Malang, Sutiaji, meminta pam swakarsa di Kota Malang ditingkatkan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau masyarakat Kota Malang untuk meningkatkan keamanan melalui pogram pam swakarsa.

Apalagi, dalam sepekan terakhir, ada sejumlah peristiwa yang menarik perhatian masyarakat Kota Malang.

Salah satunya keributan di Tlogomas Malang yang dipicu oleh pengeroyokan terhadap mahasiswa Unitri (Universitas Tribhuwana Tunggadewi), kemarin (25/6/2023).

Baca juga: Arie Kriting Tanggapi Keributan di Tlogomas Malang: Kalian Punya Solidaritas, Tapi Harus Sabar

Selain itu, juga ada kasus perampokan yang dialami pengamat kepolisian, Bambang Rukminto. 

Bambang dirampok dan ditodong dengan pistol mainan oleh seseorang. Ada empat orang yang mencoba merampok Bambang setelah keluar dari ATM.

"Masyarakat siap siaga, yang namanya keamanan lingkungan itu pam swakarsa. Masyarakat harus waspada, ketika ada peristiwa terus melapor. Setiap hari ada apel juga," ujar Sutiaji.

Mengenai kerusuhan antar mahasiswa di Kelurahan Tlogomas, Sutiaji meminta agar mahasiswa yang berasal dari luar Kota Malang bisa beradaptasi dengan norma masyarakat sekitar.

Baca juga: Polisi Sebut Kericuhan di Tlogomas Karena Ada Perburuan Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Unitri

Baca juga: Situasi Terkini Kawasan Tlogomas Malang Mencekam, Pedagang Nasi Goreng Memilih Berhenti Berjualan

Ia menegaskan, Kota Malang terbuka untuk siapa saja yang datang, namun harus ada penyesuaian dengan kondisi masyarakat sekitar.

"Saya sampaikan bahwa itu anak-anak kita juga. Perlu kita didik. Untuk masyarakat, ini simbiosis mutualisme. Kepada mahasiswa saya juga minta agar kebiasaan yang tidak baik tidak dilakukan. Mungkin bagi sebagian itu hal biasa bagi mereka, tapi tolong jangan dilakukan di sini," ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang diterima Sutiaji, ada sejumlah mahasiswa yang bermain musik saat adzan maghrib berkumandang. Hal itu menurutnya tidak perlu dilakukan kembali karena bisa menimbulkan kesalahpahaman.

"Contoh saja seperti laporan yang kami terima, kemarin memang tidak minum-minuman, tapi bermain musik ketika ada adzan maghrib, itu membuat kerisauan. Dilerai jadi masalah. Malang adalah Bumi Indonesia yang siap diinjak siapapun, tapi juga kita jaga kebhinekaan. Kita jaga bersama," imbaunya.

(benni indo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved