Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Tradisi Larung Sirah Mahesa di Dam Bagong Trenggalek Akan Digelar 3 Hari, Berikut Jadwalnya

Tradisi tahunan Larung Sirah Mahesa akan digelar selama 3 hari tahun ini. Berikut jadwalnya.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/aflahul abidin
Tradisi larung kepala kerbau di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jumat (3/6/2022) silam. Tahun ini tradisi serupa akan digelar selama 3 hari mulai 15 Juni 2023 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Tradisi tahunan Larung Sirah Mahesa atau yang biasa disebut larung kepala kerbau di Dam Bagong, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, segera digelar.

Upacara adat tersebut akan dikemas dalam bentuk festival rakyat yang digelar selama tiga hari berturut mulai Kamis (15/6/2023) hingga Sabtu (17/6/2023).

"Upacara adat bersih Dam Bagong ini adalah upacara tahunan yang secara turun temurun dilestarikan oleh setiap generasi, untuk tahun ini kita kemas dengan tema Ngantru Culture Parade," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, Senin (12/6/2023).

Pada rangkaian hari pertama, acara akan dimulai dengan ziarah ke makam Nyai Roro Krandon di Desa Kerjo, Kecamatan Karangan.

Acara lalu dilanjutkan di area Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, lewat prosesi Pasrah Ubo Rampe dan Ngasah Pungkasan yang secara simbolis akan dilakukan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Segala perlengkapan untuk upacara tersebut diserahkan oleh Bupati Trenggalek kepada para sesepuh untuk dibawa ke area Setono Bagong.

Setelah sampai Setono Bagong, rombongan sesepuh menyambut kirab yang membawa kerbau dari Desa Kerjo, Kecamatan Karangan untuk kemudian malam harinya disembelih di Dam Bagong.

Dalam rangkaian upacara adat bersih Dam Bagong juga akan dilakukan jamasan pusaka, launching kampung Opak Gambir, pagelaran wayang kulit semalam suntuk, serta wayang ruwat.

Sedangkan pada hari kedua, Jumat (16/6/2023) acara inti dimulai dengan kirab Sirah Mahesa atau kepala kerbau di Area Makam Ngantru - Dam Bagong

Kepala kerbau dan kaki kerbau lalu dilarung dengan cara dilemparkan dari bibir sungai yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat sekitar.

"Yang melarung nanti langsung pak bupati," tambah Sunyoto.

Sedangkan daging kerbau diolah untuk disuguhkan kepada undangan, dan dibagikan kepada masyarakat sekitar serta orang-orang kurang mampu yang membutuhkan.

Untuk itu dalam rangkaian acara tersebut secara simbolis dilakukan penyerahan nasi daging kerbau, dan purak nasi tumpeng serta purak Opak Gambir sebanyak 100 kilogram.

Setelah rangkaian upacara selesai, masyarakat akan disuguhi hiburan mulai dari kesenian jaranan, tari-tarian, hingga musik keroncong.

"Untuk hari terakhir, ada pawai budaya dan hiburan jaranan, dan acara rutinan Maulid Simtudduror," pungkas Sunyoto.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved