Berita Terbaru Kota Blitar

Jelang Idul Adha, Peternak di Kota Blitar Cekokkan Jamu Untuk Sapi Agar Tak Terjangit LSD

Jelang Idul Adha, para peternak di Kota Blitar mencekoki sapinya dengan jamu agar tidak terjangkit penyakit LSD.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Sapi milik peternak di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (30/5/2023). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Peternak sapi di Kota Blitar sempat khawatir dengan munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit pada sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Para peternak khawatir penyakit LSD akan mewabah seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan dapat mempengaruhi harga jual sapi menjelang Hari Raya Kurban.

"Sempat khawatir (dengan penyakit LSD), tapi dari dinas sudah melakukan antisipasi dengan memberi vaksin LSD pada sapi," kata Suheri Efendi, salah satu peternak sapi di Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (30/5/2023).

Suheri memiliki tujuh ekor sapi jenis limusin dan simental. Sebagian sapi siap dijual untuk kebutuhan Hari Raya Kurban tahun ini.

Untuk antisipasi penularan penyakit LSD, Suheri memberikan pakan yang bagus untuk sapi. Ia juga rutin memberikan jamu tradisional berupa kunyit dan temulawak untuk sapinya.

"Musim penyakit seperti ini, imun sapi harus ditingkatkan agar tidak drop, sama seperti ketika terjadi PMK dulu. Kalau imun sapi baik, kesehatan sapi juga baik. Saya rutin memberi jamu empon-empon untuk sapi," ujarnya.

Selain itu, kata Suheri, ketika ada sapi sakit, peternak langsung lapor ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar.

Petugas dari DKPP biasanya langsung datang mengecek kondisi sapi yang sakit di kandang.

"Sapi saya tujuh ekor semua sudah vaksin PMK dan vaksin LSD. Alhamdulillah ketika PMK, kondisi sapi milik peternak di sini (Plosokerep) sehat- sehat semua," katanya.

Untuk penjualan sapi, menurutnya sekarang lebih mudah. Para peternak bisa menjual sendiri sapinya lewat media sosial.

"Sekarang tinggal foto sapi lalu diposting di media sosial langsung ada pembeli yang memantau ke kandang. Kalau dulu, cari pembeli harus janjian," ujarnya.

Peternak lainnya, Bambang Irawan mengatakan, saat ini para peternak harus mempersiapkan sapi sehat untuk hewan kurban.

Para peternak harus memperhatikan pakan dan kebersihan kandang agar sapi tidak mudah tertular penyakit.

"Dari dinas sudah dilakukan vaksin PMK dan vaksin LSD untuk sapi. Kalau ada sapi yang sakit segera lapor ke dinas," katanya.

Bambang memiliki delapan ekor sapi. Dari delapan ekor sapi sebanyak empat ekor siap dijual untuk hewan kurban.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved