Pelemparan Mobil Rombongan Banser

Hari Ini GP Ansor Tulungagung Unjuk Rasa di Polres Trenggalek, Desak Penuntasan Kasus Penyerangan

GP Ansor Tulungagung akan menggelar unjuk rasa di Polres Trenggalek, Hari ini, untuk mendesak polisi mengusut tuntas kasus penyerangan mobil

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Rombongan GP Ansor Tulungagung Diterima Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim, beberapa waktu lalu. Hari ini, GP Ansor Tulungagung berencana menggelar unjuk rasa di Polres Trenggalek 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tulungagung akan menggelar unjuk rasa di Mapolres Trenggalek, hari ini (19/3/2023).

Dalam unjuk rasa itu, GP Ansor Tulungagung akan menuntut polisi mengusut tuntas kasus penyerangan rombongan ziarah Banser yang diserang di Desa Jambu Kecamatan Tugu, Trenggalek hingga menyebabkan mobil yang mereka tumpangi masuk sungai, serta sopir kendaraan dan seorang anggota Banser dari Desa  Balesono, Kecamatan Ngunut mengalami luka parah.

“Kami menuntut polisi mengusut tuntas dan menindak tegas para pelakunya,” tegas Ketua PC GP Ansor Tulungagung, Mukhamad Syukur.

Baca juga: Fakta Baru Penyerangan Mobil Rombongan Banser di Trenggalek, Serangan Direncanakan Secara Matang

Massa aksi akan berkumpul lebih dulu di Kantor PCNU Tulungagung sebelum berangkat ke Trenggalek.  

Syukur tidak bisa memastikan jumlah peserta aksi yang berangkat.

Namun perkiraannya antara 100 hingga 500 orang.

“Semua tergantung situasi di lapangan, bisa 100, bisa 300, bahkan bisa 500 orang,” sambungnya.

Masih menurut Syukur, sebelumnya para tersangka telah meminta mediasi.

Mediasi awal mereka sanggup memberikan ganti rugi pengobatan para korban dan kerusakan kendaraan.

Dari hitungan yang dilakukan pihak korban, kerugian diperkirakan mencapai Rp 218 juta lebih.

“Mediasi pertama itu dilakukan pada minggu lalu. Awalnya mereka sudah sepakat soal ganti rugi,” ungkap Syukur.

Namun pada mediasi kedua pada Senin (13/3/2023) keluarga tersangka mulai berubah soal ganti rugi.

Mediasi ke-3 pada Rabu (15/3/2023), Syukur mengaku menunggu hingga pukul 01.00 WIB, Kamis (16/3/2023), namun keluarga tersangka tidak datang.

Mediasi ke-4 dilakukan lagi Kamis (16/3/2023), lagi-lagi perwakilan keluarga korban menunggu hingga pukul 00.00 WIB Jumat dini hari, namun keluarga tersangka tidak  muncul.

“Karena mediasi gagal, maka tidak ada upaya perdamaian. Kami mendorong polisi untuk usut tuntas dan tindak tegas pelaku,” ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved