Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Pembangunan JLS Ruas Trenggalek Hampir Rampung, Siap Dijadikan Jalur Mudik Lebaran 2023
Pembangunan JLS Ruas Trenggalek sedikit lagi selesai. Saat masa mudik lebaran nanti direncanakan sudah bisa beroperasi.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot 6 Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek hingga perbatasan Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung hampir rampung.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan progres pembangunan JLS tersebut sudah lebih dari 95 persen.
Kontraktor tinggal menyelesaikan pekerjaan saluran air dan pengaspalan di beberapa titik, salah satunya di dekat pintu masuk Pantai Karanggongso.
"Kalau sekarang untuk masyarakat lewat saja sebenarnya sudah bisa, tapi tidak dibuka sepenuhnya karena agak mengganggu pekerjaan teman-teman kontraktor yang sedang melaksanakan pekerjaan," ucap Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, Rabu (22/2/2023).
Ia memperkirakan paling lambat 2 bulan lagi, proyek JLS Kecamatan Watulimo hingga batas Kabupaten Tulungagung rampung dan bisa dilalui oleh pengguna jalan.
Atau dengan kata lain, saat Hari Raya Idul Fitri tahun 2023, JLS ruas Watulimo - Batas Tulungagung sudah bisa dilalui.
"Tapi kalau untuk peresmiannya kapan kita tidak tahu, menunggu kementerian atau lewat balai atau bagaimana, kita tunggu saja," lanjutnya.
Mas Ipin optimis keberadaan JLS ini bisa mendekatkan akses pariwisata, serta perdagangan dari dan menuju Kecamatan Watulimo, sehingga bisa lebih mengungkit perekonomian masyarakat di pesisir selatan Trenggalek.
"Namun saya mengimbau, masyarakat tertib. Jangan sampai mendirikan warung-warung di tepi jalan, itu malah membahayakan," kata Mas Ipin.
Untuk keberadaan rest area, pemerintah sedang mengkaji Peraturan presiden yang memungkinkan adanya alokasi untuk pembangunan rest area.
Salah satu kandidat titik yang akan dijadikan rest area adalah tumpak ontang.
"Nanti perlakuannya seperti apa sehingga bisa menjadi rest area akan dilihat dulu. Nanti jualannya di situ, tidak kemudian sepanjang jalan di kanan kiri ada warung sehingga malah kumuh," jelas suami Novita Hardini ini.
Lebih lanjut, untuk ruas Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul hingga Kabupaten Pacitan, hingga kini masih dalam pengkajian penentuan lokasinya.
"Jalurnya masih berubah. Masih dipertimbangkan berapa yang melewati tanah warga, berapa yang melewati tanah hutan," jelas Ketua DPC PDI Perjuangan ini.
"Tapi kalau tanah hutan sudah kita usulkan supaya bisa dibangun nah untuk masyarakat harus dipastikan dulu, kalau memang tidak berubah dan milik masyarakat harus dibebaskan," pungkasnya.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Harga Ayam Pedaging Hidup di Trenggalek Melambung, Pakan Mahal Disinyalir Jadi Penyebab |
![]() |
---|
Gaya Hidup Pejabat Jadi Sorotan Rakyat, PKS Trenggalek Rutinkan Pembinaan Kader |
![]() |
---|
Banyak Peternak Baru, Produksi Ayam Pedaging Kabupaten Trenggalek Melonjak di 2025 |
![]() |
---|
Daging Ayam di Trenggalek Melambung hingga Rp 40 ribu per Kilogram, Permintaan Tetap Tinggi |
![]() |
---|
Keluarga Nelayan Korban Kecelakaan Laut di Munjungan Trenggalek Dapat Santunan Rp 223 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.