Berita Tulungagung
Relokasi Warga Terdampak Tanah Gerak di Tulungagung Terkendala Izin Kementerian LHK
Upaya relokasi warga yagn terdampak bencana tanah gerak di Tulungagung ternyata tak mudah. Izin dari Kementerian LHK jadi kendalanya.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
Lokasi ini dipakai saat kondisi bahaya, seperti hujan deras.
"Saat cuaca cerah warga masih tidur di rumahnya. Tapi kalau hujan deras, mereka pindah ke lokasi pengungsian," ungkap Heru.
Seluruh ruang tengah dan ruang tamu rumah dinas ini dikosongkan dan diganti kasus dari BPBD.
Tempat ini bisa menampung total hingga 30 orang.
Heru juga melengkapi dapur dengan mie instan, kopi, teh dan gula untuk berjaga-jaga saat malam hari.
"Misalnya kalau malam mungkin ada yang kelaparan. Mereka bisa memanfaatkan mie instan yang ada di dapur," ujarnya.
Retakan mulai parah terlihat setelah hujan semalaman pada Minggu (9/10/2022).
Menurut salah satu warga Dusun Kalitalun, Desa/Kecamatan Tanggunggunung, Sungeb (48) selama ini retakan semakin parah.
Bahkan dua rumah milik tetangganya, Karyo dan Muselan sudah tidak bisa ditempati karena kerusakannya terlalu parah.
"Dua rumah itu sudah benar-benar rusak, berbahaya kalau ditempati," ujarnya.
Selama ini warga selalu mengungsi setiap kali turun hujan lebar,
Sungeb berkisah, pernah selepas magrib tiba-tiba turun hujan sangat deras.
Sungeb menggunakan mobilnya untuk membawa warga ke lokasi pengungsian.
"Saya bawa bolak-balik dengan mobil saya sampai semua aman di pengungsian," katanya.
Lanjut Sungeb, warga siap jika memang harus direlokasi.
Namun jika memungkinkan, warga berharap lokasi yang cepat bisa ditempati secara permanen.
Sebab menurutnya, proses relokasi pasti akan memakan waktu yang lama.
"Maunya ada tempat yang bisa secepatnya bisa ditempati. Karena rasanya tidak enak kalau bukan tempat sendiri yang dipakai tinggal," pungkas Sungeb.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer