Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
KRONOLOGI Lengkap Dua Warung di Jalur Lintas Selatan Tulungagung Amblas Akibat Longsor
Dua Warung di JLS Sine Tulungagung Ikut Amblas Terbawa Longsor, Diduga Karena Hujan Intensitas Tinggi
Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Dua warung di Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir, amblas akibat tanah longsor, Minggu (26/10/2025) pagi.
Longsor terjadi setelah kawasan ini diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir yang membuat tanah di sekitar lokasi semakin labil.
Tanah tempat berdirinya deretan warung di JLS, tak jauh dari Pantai Sine, diketahui merupakan area bekas disposal atau pembuangan material proyek pembangunan JLS. Lokasinya berada di lereng dengan kemiringan cukup ekstrem, tepat di atas Pantai Sine.
Longsoran terjadi di area sepanjang sekitar 70 meter dan turun sejauh 50 meter dari titik awal. Titik longsor sendiri berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan JLS Pantai Sine.
Salah satu pemilik warung, Supardi, mengatakan tanda-tanda retakan di tanah sudah terlihat sejak Sabtu (25/10/2025) sore. Kondisinya semakin parah pada Minggu pagi hingga akhirnya terjadi longsor.
“Warungnya sudah dikosongkan. Longsor terjadi sekitar jam delapan,” katanya.
Warung lain yang ikut amblas adalah milik Solikin. Kedua warung tersebut bukan sekadar tempat kuliner, melainkan juga menawarkan pemandangan laut yang indah. Dari warung ini, pengunjung bisa menikmati panorama Pantai Sine dan Samudera Hindia dari ketinggian.
Supardi menuturkan, sebelum kejadian, dirinya baru saja melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas di tempat usahanya, mulai dari area parkir yang lebih luas, toilet, hingga musala.
“Total kerugian sekitar Rp 250 juta,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Kalidawir, Rusdiyanto, menyampaikan bahwa intensitas hujan di kawasan JLS Kalidawir dalam beberapa hari terakhir memang cukup tinggi. Untuk menghindari korban, pihaknya bersama Forkopimcam Kalidawir telah memasang garis polisi di sekitar lokasi.
“Area sekitarnya juga kami pasang terpal untuk mencegah longsor susulan saat turun hujan,” jelas Rusdi.
Ia mengimbau agar para pemilik warung dan warga sekitar ikut menjaga keselamatan pengunjung. Warga diminta memperingatkan wisatawan agar tidak berfoto di area tebing yang rawan longsor.
“Kami minta warga yang lebih paham situasi di lapangan untuk aktif memperingatkan pengunjung agar tidak mendekat ke titik rawan,” ujarnya.
Kawasan bekas disposal proyek JLS Sine–Pucanglaban memang banyak dimanfaatkan warga untuk membuka warung berpanorama laut. Namun, sejumlah lokasi di area tersebut tergolong rawan longsor, karena belum ada upaya reklamasi dan penanaman vegetasi yang memadai.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
| Warga Cemenung Tulungagung Ditemukan di Dasar Sumur di Tengah Ladang Jagung, Hilang Dua Hari |
|
|---|
| Aksi Muda Jaga Iklim Tanam Bibit Pohon dan Bersihkan Sampah Plastik di Sub DAS Brantas Tulungagung |
|
|---|
| Sampah Senar Layang-layang di Bantaran Sungai Ngrowo Tulungagung, Terkumpul Setengah Karung |
|
|---|
| Permintaan Air Bersih di Tulungagung Turun Drastis, Hanya Satu Desa yang Ajukan Bantuan Tahun 2025 |
|
|---|
| SPPG Polres Tulungagung Pastikan Air Layak Minum Jadi Standar Produksi Makanan Bergizi Gratis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.