Berita Tulungagung
Palang Perlintasan Desa Ketanon Selesai Dibangun Namun Belum Bisa Dioperasikan
Palang pintu perlintasan sebidang di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, akhirnya selesai dibangun.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
"Besi pembatas ini akan mengurangi lebar jalan jika tidak dicabut. Akan berbahaya jika palang pintu akan menutup, sementara ada kendaraan yang akan melintas," papar Galih.
Dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini, Galih mengusulkan pengadaan satu palang pintu perlintasan sebidang lagi.
Perlintasan sebidang lainnya yang akan dipasang palang perlintasan ada di belakang kampus UIN Tulungagung, atau simpang empat Tirto ke utara.
Sama seperti perlintasan Ketanon, dana yang diusulkan sebesar Rp 300 juta.
Perlintasan ini dianggap vital, karena banyak dilintasi para mahasiswa dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Tahun berikutnya Galih akan mengusulkan pemasangan palang perlintasan di Ngujang, RSPW ke arah barat dan di sebelah timur kampus UIN Tulungagung.
"Targetnya memang empat pelintasan tersebut. Kami siapkan 12 petugas penjaga palang perlintasan," ungkap Galih.
Kecelakaan maut terjadi antara Kereta Api Rapih Dhoho dengan Bus Harapan Jaya di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Minggu (27/2/2022) pukul 05.10 WIB.
Bus harapan jaya yang membawa 41 karyawan pabrik plastik, tertabrak di bagian kanan belakang hingga ringsek.
Kuatnya benturan membuat bus berputar 180 derajat hingga bagian depan menghantam gerbong pertama dan kedua.
Empat penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, dua meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)