Misteri Kematian Brigadir Yosua

Satu Kapolda yang Diduga Ikut Rakayasa Kematian Brigadir J Berangkat dari Daerah Temui Kamaruddin

Pertemuan berlangsung di Jakarta. Salah satu Kapolda yang dimaksud itu datang dari suatu daerah.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Warta Kota
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri saat menyampaikan sudah menangkap tiga polisi arogan yang mengjntimidasi saat melaukan tugas jurnalistik. Kolase Rumah dinas Irjen Pol Fredy Sambo. 

Sementara itu, Kabag Penum Kombes Pol Nurul Azizah, mengatakan saat ini sudah ada sekira 15 saksi yang dihadirkan dalam ruang sidang etik.

"Saya mau update untuk saksi yang dihadirkan pada hari ini, tadi disampaikan ada lima orang dari Patsus Brimob HK, BA, AN, S dan BH hadir bersamaan dengan bapak FS," terangnya.

Kemudian, saksi dari Patsus Provilos yang dihadirkan dalam sidang berinisial RS, AR, ACN, CP dan RA.

Sedangkan, saksi dari Patsus Bareskrim Polri yang dihadirkan adalah RR, KM dan Bharada E melalui zoom.

"Dua saksi dari luar Patsus HM, MB dan totalnya ada 15 terima kasih, nanti kita tunggu updatenya," tegasnya.

Pelecehan Seksual

Sesuai pengakuan Putri Candrawathi versi Komnas Perempuan ada dugaan pelecehan seksual.

Tengara pelecehan terhadap Putri Candrawathi itu terjadi setelah merayakan ulang tahun pernikahannya di rumah di Magelang, Jawa Tengah.

Adanya dugaan itu disampaikan oleh Komnas Perempuan dan Komnas HAM. Kedua lembaga kemanusiaan itu meminta Bareskrim melakukan penyelidikan.

Sementara, pernyataan Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu ditantang oleh keluarga Brigadir J untuk membuktikan tindakan yang dituduhkan itu.

Komnas Perempuan membeber kronologi dugaan pelecehan terhadap Putri yang berlangsung 7 Juli 2022 sore.

Komnas Perempuan mengklaim, pada saat di rumah Magelang, hanya ada empat orang.

Yaitu, Putri, Brigadir J, asisten rumah tangga bernama Susi dan sopir Kuwat Maruf.

Sementara, pihak keluarga Brigadir J mendesak supaya polisi membuka CCTV di rumah Ferdy Sambo di Magelang untuk membuktikan adanya tudingan tersebut.

Komnas Perempuan menyatakan ada dugaan pelecehan itu berdasarkan pengakuan Putri.

Hasil pendalaman Komnas Perempuan, mengungkapkan keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berencana tinggal di Magelang mulai 2-11 Juli 2022.

Pada tanggal 7 pagi hari, Ferdy Sambo pulang ke Jakarta.

Sementara Putri mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar karena dalam keadaan kurang sehat.

“Kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Setelah kejadian persetubuhan tersebut, Putri ditemukan di depan pintu kamar mandi oleh asisten rumah tangga bernama Susi dan kemudian Kuwat Maruf membantunya kembali ke kamar.

Putri juga kemudian menelepon Brigadir E atau Richard Eliezer dan Bripka RR atau Ricky Rizal untuk segera pulang.

“Setelah itu barulah di malam hari setelah ada 2 ajudannya yang lain, ia menyampaikan informasi ini ke Sambo. Tapi tidak detil, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detilnya nanti diceritakan di Jakarta,” tutur Siti.

Alasan Putri tak laporkan persetubuhan

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengungkapkan, Putri sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Penyebabnya diduga karena kasus dugaan pelecehan yang dialaminya.

Hal itu karena adanya perasaan tertekan serta menyalahkan diri sendiri soal dugaan pelecehan yang dialaminya.

Pernyataan ingin mengakhiri hidup itu, kata Andy, telah diutarakan Putri berkali-kali.

"Dalam kasus ini, posisi sebagai istri dari petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun,"

"Memiliki anak perempuan, maupun rasa takut kepada ancaman dan menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati."

"Ini disampaikan berkali-kali," kata Andy dikutip dari Tribunnews.com.

Dengan temuan ini, Andy menilai tidak cukup untuk menganggap tidak adanya pelecehan seksual terhadap Putri.

"Kita perlu memikir ulang bahwa relasi kuasa antara atasan dan bawahan tidak cukup untuk serta merta menghilangkan kemungkinan terjadinya kekerasan seksual," lanjut Andy.

Andy menyebut Putri tidak memiliki kemauan untuk melaporkan dugaan kasus pelecehan yang dialaminya karena malu dan takut.

Keluarga Brigadi J minta bukti

Sementara Komnas Perempuan, dalam laporan rekomendasi kasus Brigadir J yang dirilis Kamis (1/9/2022), Komnas HAM mengungkap ada dugaan kuat pelecehan terhadap Putri.

"Terdapat dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.

Atas temuan tersebut, Komnas HAM merekomendasikan pihak kepolisian mengusut kembali dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Keluarga Brigadir J yang diwakili sang bibi, Roslin Simanjuntak mengatakan Komnas HAM harus mempertanggungjawabkan ucapannya.

Untuk itu, Roslin Simanjuntak menantang Komnas HAM membongkar CCTV yang ada di Magelang sebagai bukti.

"Komnas HAM seakan-akan sudah jadi penyidik, silakan menunjukkan bukti-buktinya, kami perlu CCTV di Magelang dibuka," ungkap Roslin.

Pernyataan yang diungkap Komnas HAM, menurut Roslin, sangat janggal.

Pasalnya, kasus pelecehan seksual tersebut laporannya sudah diberhentikan polisi.

Di sisi lain, Roslin menjamin sang keponakan tak mungkin melakukan hal sekeji itu.

Brigadir J, diceritakan Roslin, sudah menganggap Putri Candrawathi sebagai ibunya dan Ferdy Sambo sebagai ayahnya.

"Ibu Putri sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri," jelasnya.

Dijelaskannya, Putri Candrawathi pernah menghubungi ibu kandung Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak.

Putri Candrawathi berjanji bakal merawat Brigadir J bak anak kandungnya sendiri.

"Dia (PC) mengatakan sudah menganggap Yosua sebagai anak, dan Yosua menganggapnya sebagai ibu, dan Ferdy Sambo sebagai ayah," jelasnya.

Sejak kecil hingga menjadi polisi, Yosua disebutnya tidak pernah melakukan tindakan-tindakan tercela seperti yang dituduhkan.

Yosua merupakan sosok anak yang baik, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya.

Keponakan Roslin itu juga sudah berencana menikah dalam waktu dekat.

Di rumah Magelang Tak ada CCTV

Di sisi lain, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan, di rumah Magelang Ferdy Sambo tidak ada CCTV.

"Tidak ada CCTV di rumah Magelang," kata Andi kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).

Istri dari Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, mengaku mendapat pelecehan dari Brigadir J saat berada di Magelang.

Diduga, pelecehan ini yang menjadi penyebab Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta, Jumat 8 Juli 2022.

Terpisah, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, mengatakan rekomendasi Komnas HAM akan ditindaklanjuti.

"Akan ditindaklanjuti sebagaimana arahan Pak Irwasum selaku Ketua Timsus dan apapun hasil pendalaman akan didasari fakta dan alat bukti yang ada," kata Agus saat dikonfirmasi wartawan, 1 Agustus 2022. (Warta Kota)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved