Misteri Kematian Brigadir Yosua

Satu Kapolda yang Diduga Ikut Rakayasa Kematian Brigadir J Berangkat dari Daerah Temui Kamaruddin

Pertemuan berlangsung di Jakarta. Salah satu Kapolda yang dimaksud itu datang dari suatu daerah.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Warta Kota
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri saat menyampaikan sudah menangkap tiga polisi arogan yang mengjntimidasi saat melaukan tugas jurnalistik. Kolase Rumah dinas Irjen Pol Fredy Sambo. 

Informasi tersebut kini terus digali untuk didalami penyidik guna menguak sejauh mana keterlibatannya.

Kapolda mana saja yang diduga ikut merekayasa kasus kematian Brigadir J, belum diketahui secara pasti.

Namun kabar yang berkembang ada tiga kapolda.

Ketiga Kapolda itu kabarnya sampai menghadap Kapolri untuk meyakinkan adanya baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, menjelaskan Timsus akan mendalami tiga Kapolda tersebut jika ada kaitan dengan skenario buatan Irjen Ferdy Sambo.

"Tentunya juga dari timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus Irjen FS," katanya Senin (5/9/2022).

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang kini menyandang dua bintang di pundak itu belum bisa menjelaskan secara rinci, apakah ketiga Kapolda yang disebut-sebut itu bakal diperiksa atau tidak.

Saat ini Timsus Bareskrim Polri sedang fokus melengkapi berkas perkara kematian Brigadir Yosua yang dikembalikan kejaksaan.

"Nanti di dalami yah, nanti ditanyakan lagi," terangnya.

Sebelumnya, Divisi Provos Mabes Polri telah menggelar sidang pelanggaran etik Kompol BW dan Kompol CP karena merusak dan menghilangkan CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo Kompleks Duren Tigas, Jakarta Selatan.

Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, peran anggota yang merusak dan menghilangkan barang bukti CCTV ada lima orang.

"Mereka mengambil dan merusak CCTV, lima orang perannya sama, hampir sama," katanya, Sabtu (3/9/2022).

Menurut Dedi, pihaknya baru melakukan penindakan sidang etik kepada klaster pelanggar CCTV.

Setelah klaster CCTV sudah selesai menjalani sidang, maka pihaknya akan menggelar klaster lainnya.

"Sidang komisi kan sendiri-sendiri, kalau ini kan dipimpin bitang dua, kalau pak Sambo dipimpin bintang 3 yang bikin," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved