Penyakit PMK di Jawa Timur

Penyakit PMK Mengganas di Magetan, Bupati Madiun Perintahkan Perketat Masuk Sapi dari Luar Daerah

Pemkab Madiun mengawasi jalur perlintasan hewan ternak dan menjaga perbatasan daerah untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Editor: faridmukarrom
M Romadoni
Petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto memberikan pengobatan gratis terhadap ternak sapi warga yang terkena penyakit PMK di Desa Suru, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Senin (9/5/2022). - Ilustrasi Artikel Penyakit PMK Mengganas di Magetan, Bupati Madiun Perintahkan Perketat Masuk Sapi dari Luar Daerah 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Sofyan Arif Candra

TRIBUNMATARAMAN.com |  MADIUN - Pemkab Madiun mengawasi jalur perlintasan hewan ternak dan menjaga perbatasan daerah untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Madiun.

Salah satu perbatasan yang menjadi perhatian adalah perbatasan antara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan. Hal tersebut lantaran telah ditemukan 25 hewan ternak terutama sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Magetan.

"Sudah ada (penyekatan) di pos pos perbatasan, dan pengawasan di titik-titik perlintasan hewan serta pemeriksaan di lokasi ternak sebagai langkah pengawasan dan monitoring," ucap Bupati Madiun, Ahmad Dawami, Rabu (18/5/2022).

Pemkab Madiun bersama TNI Polri juga telah melakukan pemetaan wilayah di sekitar Madiun daerah mana saja yang aman dari PMK begitu juga sebaliknya. 

Baca juga: Penyakit PMK Mengganas di Lamongan, Tercatat Sudah Ada Ratusan Sapi yang Terpapar

Khusus di perbatasan, petugas tidak memperbolehkan hewan ternak dari Magetan masuk ke Kabupaten Madiun, sedangkan dari daerah lain harus menunjukkan surat keterangan kesehatan hewan.

"Lalu lintas hewan diawasi, kita punya 4 pasar hewan kabupaten sedangkan di tingkat desa ada 3 pasar hewan," jelas Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami.

Baca juga: Waspadai Panic Selling Akibat PMK, Bupati Kediri Perketat Lalu Lintas Ternak dari Daerah Terinfeksi

"Seluruh Tenaga Kesehatan hewan juga harus melakukan edukasi baik ke peternak maupun pedagang. Saat ini yang penting adalah pencegahan, kita maksimalkan kebersihan dan makanan yang bernutrisi," lanjutnya.

Baca juga: PMK di Lamongan Makin Gawat, Menyebar di 11 Kecamatan Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab

Kaji Mbing juga memastikan, sampai saat ini belum ada laporan adanya hewan ternak yang terjangkit PMK di Kampung Pesilat.

Baca juga: Sapi yang Dijual di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar Sehat dan Aman dari PMK, Forpimda Terjun Langsung

Untuk itu, ia mengimbau agar peternak dan pedagang tidak usah panik, tetap tenang namun waspada.

Baca juga: Pelototi Sapi-Sapi di Kandang Peternak, Polisi Trenggalek Ikut Waspadai PMK

"Kalau ada (hewan ternak) yang ditemukan kena PKM agar segera isolasi dan panggil dokter hewan atau mantri terdekat. Jangan ada yang dijual dulu, jadi dua sisi kerjasama antara pemerintah dan peternak," terang Kaji Mbing.

Baca juga: Permudah Pemantauan Risiko Wabah PMK, Pasar Hewan di Kabupaten Madiun Tetap Buka

Jika PMK tersebut ditemukan di pasar hewan, Pemkab Madiun juga akan segera menutup pasar hewan tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved