Kondisi Miris Remaja 18 Tahun setelah Uang Rp2,5 Miliar Ludes karena Ikut Investasi Indra Kenz
Remaja 18 tahun harus terima nasib kehilangan uang Rp2,5 miliar akibat ikut investasi Indra Kenz. Begini kondisinya sekarang
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Remaja 18 tahun harus terima nasib kehilangan uang Rp2,5 miliar akibat ikut investasi Indra Kenz.
Adalah VN (18) asal Kudus, Jawa Tengah yang termakan ucapan manis Indra Kenz kala menjalankan investasi bodong berkedok trading.
Kondisi VN terkini diungkapkan oleh pengacaranya. Pemuda 18 tahun itu sampai tak bisa menghadiri jadwal pemeriksaan.
Baca juga: Lucky Andreono Juara MasterChef Season 1 Asal Malang Meninggal Dunia, Juri Ungkap Bela Sungkawa
Berdasarkan informasi yang disampaikan pengacaranya, Ahmad Triswadi, korban menginvestasikan uangnya di aplikasi Binomo selama 3 bulan.
VN tergiur rayuan manis Indra Kenz yang menyebut aplikasi Binomo aman dan legal.
Sedangkan, uang berjumlah fantastis itu ia dapatkan dari keluarga dan kerabat untuk menjadi modal awalnya berinvestasi.
Ia lantas bergabung dalam program Trading Bareng (Trabar) di Telegram sejak Oktober 2021 lalu.
Di dalam grup tersebut, remaja asal Kudus itu diajarkan soal mekanisme dalam berinvestasi di Binomo.
"Di sana korban diajari bagaimana mekanismenya, auto deposit, dan segala macam cara memakai platform tersebut," ungkap Ahmad Triswadi, penasihat hukum VS dilansir dari Tribun Jateng Senin (28/3/2022).
Mulanya korban menggunakan uang sebesar Rp300 ribu dan meraup keuntungan.
"Informasinya korban pernah menarik uang dari platform itu sampai Rp 500 juta," kata dia.
Sayangnya setelah depositnya semakin membesar, korban justru terus mengalami kerugian.
Baca juga: Sosok Kakak Kandung Dorce Gamalama yang Kutuk Anak Angkat Almarhum, Ungkit Perkara Warisan
"Makanya kami menduga ada orang yang mengatur di belakang. Karena dilihat grafiknya pakai ponsel hasilnya berbeda-beda," tambah pria yang akrab disapa Tris itu.
Padahal uang yang dipakai korban untuk berinvestasi itu diketahui dari keluarga dan kerabatnya.
"Totalnya ada sekitar 10 orang yang memberikan modal karena tergiur melihat keuntungannya di awal," sambungnya.