Kelangkaan Minyak Goreng
Minyak Goreng Program Pemerintah Seperti Hantu Sulit Ditemui di Tulungagung
Suplai minyak program pemerintah selalu diborong bukan karena kebutuhan. Panic baying menyebabkan pembelian di luar kebutuhan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/David Yohanes
Rak tempat minyak goreng program pemerintah di sebuah pusat perbelanjaan kosong.
"Sepertinya memang tidak ada penimbunan, tapi karena stok yang terbatas dan langsung habis setiap ada kiriman," ujar Tri.
Disperindag mencatat, kebutuhan minyak goreng di Kabupaten Tulungagung sebesar 30.000 liter per hari.
Saat kelangkaan minyak goreng, harga bisa mencapai Rp 30.000 per liter.
Seorang warga, sebut saja DD, mengaku rajin-rajin memantau stok di sebuah retail modern.
Jika sedang ada kiriman minyak, DD segera belanja sesuai dengan ketentuan.
Namun karena hanya dibatasi 2 liter per orang, DD mengajak suaminya untuk belanja.
"Kita pantau saja lewat Instagramnya. Nanti suami bawa sendiri, lalu bayarnya di kasir yang berbeda," tuturnya.
Tags
Panic buying
Kelangkaan minyak goreng
Minyak Goreng Program Pemerintah Seperti Hantu
Sulit Ditemui di Tulungagung
Minyak goreng Sulit Ditemui di Tulungagung
Suplai minyak program pemerintah selalu diborong
pembelian di luar kebutuhan
Kepala Disperindag Tulungagung Tri Hariyadi
retail modern selalu diborong dengan segala cara
TribunMataraman
tribunmataraman.com
Tribun Mataraman
Tribun Mataraman.com
Berita Terkait