Penyelundupan Narkotika ke Lapas
Lapas Tulungagung Digoda Sindikat Narkotika, Empat Bulan Lalu Gagal Kirim Sabu Kini Dicoba Lagi
Dalam waktu empat bulan terakhir, Lapas Kelas IIB Tulungagung kembali digoda oleh sindikat narkotika untuk menyusupkan barang haram ke warga binaan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
Setelah ditarik, ternyata rokok itu hanya tinggal setengah saja.
Sedangkan bagian bawah rokok tersimpan SS.
“Kami langsung memanggil Satrekoba Polres Tulungagung. Kami sudah lama kerja sama jika ada temuan,” ujar Tunggul.
Petugas keamanan Lapas telah memeriksa semua bawaan Farid, namun tidak menemukan barang bukti lain.
Anggota Satreskoba yang datang langsung memeriksa semua barang bawaan disaksikan tersangka Farid.
Satu persatu barang yang ada dibuka termasuk kerupuk. Setelah polisi mengutak-atik kerupuk, ditemukan dua paket sabu lain.
Narkotika itu disembunyikan di antara lekukan kerupuk. Memang sepintas tidak kelihatan karena posisinya ada di antara rongga kerupuk.
Selain itu polisi juga menemukan keanehan di bakul plastik, wadah nasi yang dibawa Farid.
Bakul itu ternyata ada dua tumpuk, tapi disamarkan seolah hanya satu buah.
Ruangan di antara bakul itu dipakai untuk menyembunyikan 63 pil psikotropika.
“Semua makanan kami aduk-aduk. Kesannya memang tidak manusiawi, tapi lebih tidak manusiawi lagi jika ada narkoba yang masuk ke dalam Lapas,” tegas Tunggul.
Kini Misdianto diamankan dalam ruang isolasi untuk dimintai keterangan.
Sejauh ini petugas tidak menemukan hubungan antara Misdianto dengan Farid.
Diduga Farid mencatut nama Misdianto untuk memasukkan kiriman barang.
Kepada penyidik Satrekoba, Farid mengaku sudah pernah mengirim barang kepada Misdianto.
Namun petugas Lapas memastikan, Misdianto menerima kiriman itu tanpa mengenal Farid.
Selain itu tidak ada narkotika saat pengiriman pertama.
Diduga Farid sedang melakukan uji coba sebelum melaksanakan penyelundupan yang sebenarnya.