Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Melonjak Awal Februari, Kemenkes: Bisa 60 Ribu Kasus Sehari

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron akan melonjak pada awal Februari 2022.

Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
Tribun/Dany Permana
Rumah sakit darurat Wisma Atlet yang digunakan untuk menangani pasien COVID-19 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron akan melonjak pada awal Februari 2022.

Kemenkes juga menyebut lonjakan kasus Omicron diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus per harinya.

Angka tersebut melebihi puncak kasus varian Delta pada 5 Juli 2021 lalu dengan 56 ribu kasus.

Baca juga: Warga Heboh Jasad Guru Ngaji Masih Utuh dan Wangi Meski Sudah 17 Tahun Dikubur, Terungkap Sosoknya

Sementara itu, dari data pada Sabtu (15/1/2022) jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 1.054 pasien.

Sebagian besar pasien yang terpapar varian Omicron adalah mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, seperti Amerika dan Arab Saudi.

Kendati penyebaran varian Omicron lebih cepat dibanding Delta, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tetap meminta masyarakat tetap waspada.

"Kita tetap waspada dan hati-hati, kita harus siaga. Namun tidak perlu panik, karena kasus yang masuk RS akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus sebelumnya pada saat gelombang Delta," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Selasa (11/1/2022) malam, seperti dikutip dari Kompas TV.

Sebelumnya, Budi juga mengatakan bahwa pasien konfirmasi Omicron tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Salah satu alasannya karena mayoritas pasien terkonfirmasi Omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.

Fakta tersebut, kata Menkes didapat dari jumlah pasien konfirmasi per Senin (10/1) di Indonesia sebanyak 414 orang yang didominasi dengan gejala ringan hingga tanpa gejala.

"Dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron, 99 persen gejalanya ringan dan tanpa gejala.

Sementara yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Lebih lanjut, Budi menerangkan bahwa saat ini pasien terkonfirmasi Omicron hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan mendapatkan obat melalui layanan telemedicine.

Baca juga: Operasi Yustisi Skala Besar Digelar Untuk Antisipasi Penyebaran Varian Omicron di Kota Kediri

Imbauan IDI untuk Pemerintah

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, meminta para tenaga kesehatan (nakes) bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus Omicron di Indonesia, yang puncak kasusnya diprediksi terjadi pada awal Februari mendatang.

”Yang kami lakukan adalah mengingatkan kawan-kawan di daerah untuk bersiap-siap," kata Daeng dalam diskusi bertajuk 'Bersiap Hadapi Gelombang Omicron' yang disiarkan secara daring, Sabtu (15/1/2022), sebagaimanan diberitakan Serambinews.com.

Daeng juga meminta para tenaga medis bekerja mematuhi protokol kesehatan dan berhati-hati.

Dia berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam peperangan melawan Covid-19.

"Kemudian kawan-kawan di daerah untuk menghadapi ini dengan sangat hati-hati karena kita tidak mau kita sudah berjibaku membantu dan kemudian kita terpapar sakit dan banyak yang gugur," ungkapnya.

Daeng menuturkan, meskipun kasus Omicron telah terdeteksi, tetapi bergejala ringan.

Ia meminta tenaga kesehatan di daerah tetap bersiaga terhadap lonjakan kasus Corona dan meningkatkan pelayanan.

Di saat yang sama Daeng meminta pemerintah lebih memperketat pintu masuk negara dari luar negeri.

Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Jadi data di Indonesia 75 persen (kasus varian omicron, red) dari perjalanan luar,"

"Ini mengisyaratkan seharusnya kita perketat dari luar kalau enggak nanti nambah lagi," kata Daeng.

Menurut Daeng, kalau perlu pemerintah benar-benar menutup pintu masuk ke tanah air dari seluruh negara, tidak hanya dari belasan negara yang telah ditemukan varian baru Covid-19.

"Benar itu dicabut,"

"Tapi seluruh negara dari manapun diperketat baik WNI atau WNA," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron akan Segera Terjadi, IDI Sebut Capai 60 Ribu Kasus,

Baca juga: Antisipasi Omicron, Ruang Isolasi Terpadu Kota Kediri Diaktifkan Lagi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved