Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Begini Sejarah Bangunan di Sekitar Alun-alun Trenggalek, Mulai dari Penjara hingga Sekolah Eropa
Melihat Sejarah Bangunan di Sekitar Alun-alun Trenggalek, Mulai dari Penjara hingga Sekolah Eropa
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMARAMAN.COM | BLITAR - Pusat pemerintahan Kabupaten Trenggalek terletak di seputaran alun-alun Kabupaten Trenggalek.
Di lokasi tersebut terdapat bangunan - bangunan penting, mulai dari Pendopo Manggala Praja Nugraha, Masjid Agung Baiturrahman, hingga Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek.
Sejumlah bangunan penting di Kabupaten Trenggalek ternyata tidak berubah mulai dari zaman penjajahan Belanda. Hanya saja fungsi dan peruntukannya yang berubah.
Ketua Pemerhati Sejarah Trenggalek (Pesat), Harmaji menuturkan setidaknya ada tiga fasilitas atau bangunan yang tidak mengalami perubahan hingga saat ini.
Yang pertama adalah alun-alun, lalu yang kedua Masjid Agung, dan yang terakhir pendopo kabupaten Trenggalek.
"Menurut peta Belanda tahun 1.920 an, ada simbol RT yang mana dalam Bahasa Belanda itu singkatan dari regent atau kantor bupati, letaknya itu di sebelah timur alun-alun," kata Harmaji, Kamis (4/9/2025).
Menurut Harmaji bisa dipastikan, komplek pendopo atau rumah dinas bupati tidak pernah berubah sejak zaman Belanda.
"Tentu saja saat pemerintahan Bupati Trenggalek yang pertama tahun 1950 an pendopo kabupaten Trenggalek sudah di situ dan sampai sekarang tidak bergeser," lanjutnya.
Selain pendopo, masjid agung dan alun-alun juga tidak berubah hanya saja dalam peta tersebut dijelaskan ada jalan setapak yang membelah alun-alun dari arah utara ke selatan.
Bangunan lama lain yang masih eksis sampai sekarang adalah Europe School yang saat ini digunakan sebagai SMPN 3 Trenggalek. Lalu SDN 2 Ngantru yang dulunya adalah penjara.
"Sedangkan di sisi utara ada inlander school atau sekolah untuk pribumi yang saat ini digunakan sebagai kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek," jelasnya.
Harmaji menyebutkan jika bergeserpun bangunan - bangunan tersebut tidak akan jauh dari titik semula. Kemungkinan pergeseran tersebut menurut guru SMAN 2 Trenggalek tersebut bisa terjadi karena adanya agresi militer Belanda.
"Pada saat itu dibakar semuanya supaya tidak diduduki oleh Belanda, mulai Bandung lautan api, hingga medan area dan begitupun juga dengan Trenggalek. Jadi kalau dibakar atau dirusak kemungkinan dibangunnya lagi tidak jauh dari titik - titik itu," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Produksi Meningkat, Kemarau Basah Jadi Berkah Budidaya Perikanan Trenggalek |
![]() |
---|
Kapolres Pastikan Trenggalek Tetap Aman, Warga Diminta Tenang |
![]() |
---|
Doa Bersama di Mapolres Trenggalek, Mas Ipin Tegaskan Komitmen Jaga Kondusifitas |
![]() |
---|
Jenazah Diduga Nelayan Hilang di Munjungan Trenggalek Ditemukan di Perairan Gunungkidul Yogyakarta |
![]() |
---|
Bupati Mas Ipin Terapkan e-Transparansi Dana Komite Sekolah di Trenggalek, Diperbarui Setiap Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.