Kesenian Jawa Timur
Dari Humor Petani ke Teater Rakyat, Berikut Kisah Panjang Kelahiran Ludruk di Jombang
Kabupaten Jombang rupanya punya keterikatan erat kelahiran ludruk di Jawa Timur, sebuah seni pertunjukan rakyat khas Jatim
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sri Wahyuni
Ringkasan Berita:
- Ludruk dikenal sebagai salah satu seni pertunjukan rakyat tradisional khas Jawa Timur.
- Di tengah riuh peradaban budaya Jawa Timur, Kabupaten Jombang jarang mendapat sorotan sebagai 'rumah pertama' bagi kelahiran Ludruk, sebuah seni pertunjukan rakyat yang telah mewarnai identitas masyarakat Jawa Timur selama lebih dari satu abad.
- Padahal, dari kabupaten inilah denyut awal tradisi itu berangkat, melalui dua kesenian yang hidup kuat di awal abad ke-20, Lerok dan Besutan
TRIBUNMATARAMAN.COM I JOMBANG - Ludruk dikenal sebagai salah satu seni pertunjukan rakyat tradisional khas Jawa Timur.
Namun tidak banyak disorot, hubungan kental antara Ludruk dan Kabupaten Jombang.
Di tengah riuh peradaban budaya Jawa Timur, Kabupaten Jombang jarang mendapat sorotan sebagai 'rumah pertama' bagi kelahiran Ludruk, sebuah seni pertunjukan rakyat yang telah mewarnai identitas masyarakat Jawa Timur selama lebih dari satu abad.
Padahal, dari kabupaten inilah denyut awal tradisi itu berangkat, melalui dua kesenian yang hidup kuat di awal abad ke-20, Lerok dan Besutan.
Bagi pemerhati budaya Jombang, Nasrul Illah, sejarah ini bukan sekadar cerita yang dibisikkan dari mulut ke mulut para seniman.
Ia menunjuk pada hasil Musyawarah Ludruk se-Jawa Timur tahun 1968 di Surabaya, forum yang mendokumentasikan dengan jelas bahwa salah satu tokoh perintis Ludruk berasal dari Desa Plandi, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
"Jombang memberi kelahiran dan karakter, Surabaya memberi panggung dan perkembangan," ucap pria yang akrab disapa Cak Nas saat ditemui TRIBUNJATIM.COM di kediamannya di Desa Plandi, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Rabu (19/11/2025).
Dari Sosok Petani Kreatif Lahir Tradisi Baru
Sekitar tahun 1907, seorang petani bernama Pak Santik memulai langkah kecil yang kelak menjadi langkah besar dalam sejarah kesenian Jawa Timur.
Ia bukan seniman besar, bukan pula keturunan dalang atau abdi keraton, melainkan warga biasa yang punya sensitivitas terhadap humor, kritik sosial, dan hiburan rakyat. Dengan bermodal tubuh lentur, suara unik, dan keberanian tampil, ia menjelajah kampung sebagai pengamen.
Riasan wajahnya yang dilorak-lorek seperti goresan acak arang dan bedak membuat warga menamainya Amen Lerok. Dari sinilah benih pertunjukan Lerok bertunas, sebuah kesenian keliling yang ringan, spontan, dan dekat dengan denyut hidup masyarakat kecil.
Lerok Bercerita
Perjalanan Pak Santik tidak berlangsung sendirian. Dalam beberapa tahun, ia bergabung dengan Pak Amir dan P. Bolawi dari Plandi, serta P. Culike dari Pandanwangi.
Kehadiran mereka mengubah Lerok dari pertunjukan improvisasi menjadi tontonan yang lebih lengkap dengan iringan musik yang mulai beragam serta peran-peran yang mulai dibagi.
Salah satu tokoh yang menjadi ikon kala itu adalah Pak Pono, pemeran wedokan yang tampil dengan pupur putih tebal. Karakter perempuan dalam Lerok bukan sekadar hiburan, tetapi kritik sosial yang kental, karena memakai laki-laki sebagai pemeran perempuan mengandung unsur simbolis dan jenaka.
Kelompok ini dikenal membawa pantun semboyan yang melekat di benak warga:
Kesenian Jawa Timur
Seniman ludruk
Ludruk
Seni pertunjukan rakyat
kabupaten Jombang
Jombang
sejarah
ViralLokal
tribunmataraman.com
Meaningful
Eksklusif
| Cara Nonton Australia Open 2025 Hari Ini Rabu Tayang di TV Mana? Apriyani/Siti Fadia |
|
|---|
| Jadwal Liga Inggris 22-23 Nov 2025 Live SCTV Chelsea, Liverpool, MCity, Arsenal vs Tottenham, MU |
|
|---|
| Pelatih Persebaya Percaya Diri Ambil Poin Penuh Saat Hadapi Arema FC di Derbi Jatim |
|
|---|
| Jadwal Terbaru Australia Open 2025 Hari Ini Rabu Live TVRI, Jonatan Christie Main |
|
|---|
| Update Persebaya vs Arema FC: Koko Ari Siap Tampil Lawan Singo Edan? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Pagelaran-ludruk-Gita-praja.jpg)