Putra Daerah
Arizqa Novi Ramadhani, dari Keluarga Sederhana Sukses Menjadi Wisudawati Terbaik UNAIR
Arizqa Novi Ramadhani, patut harus dan bahagia karena dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda Unair awal Agustus 2025
TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA - Arizqa Novi Ramadhani, namanya dipanggil begitu lantang oleh rektor Universitas Airlangga (UNAIR) saat kegiatan wisuda berlangsung 2 Agustus 2025 lalu.
Sorak semarai dari rekan wisudawan dan wisudawatinya menggema di penjuru ruangan seiring ia menaiki podium untuk memberi sepatah kata.
Selama berkuliah, dara yang dikenal dengan panggilan Arizqa itu tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi wisudawan terbaik yang lulus di tahun ini.
Jangankan wisudawan terbaik, ia bahkan tak pernah berharap menjadi mahasiswa berprestasi selama berkuliah.
Namun, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Arizqa lulus dari program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, dengan perasaan bahagia karena menjadi sarjana pertama di keluarga besarnya.
Dara asal Kabupaten Madiun itu menjalani kehidupan kuliah sekaligus bekerja untuk memenuhi uang saku.
Dibesarkan di keluarga petani dan buruh pabrik membuat Arizqa menjadi salah satu penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-K.
Selepas lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Arizqa nekat untuk mendaftar kuliah dengan mencari beasiswa, hingga akhirnya mendapat kesempatan berkuliah di UNAIR dengan bantuan beasiswa KIP-K.
Baca juga: BREAKING NEWS - Demo di Grahadi Surabaya Soal Kematian Ojol Mulai Panas, Polisi Lepaskan Water Canon
Dilansir dari laman Kompas.com, KIP-K merupakan salah satu program bantuan pemerintah yang diberikan kepada peserta didik jenjang perguruan tinggi.
Bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah meliputi bantuan biaya pendidikan dan uang saku bagi peserta didik selama masa perkuliahan hingga lulus sebagai sarjana.
Mahasiswa penerima KIP-K akan mendapatkan anggaran tersebut setiap semester.
Menurut Kemdiktisaintek, KIP-K terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu KIP-K dan KIP-K Afirmasi.
KIP Kuliah Afirmasi antara lain meliputi bantuan biaya program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk ADik Papua, ADik Papua Barat dan ADik 3T.
Siswa penerima program KIP Kuliah akan memperoleh bantuan biaya hidup sebesar Rp. 700rb/bulan yang dibayarkan setiap semester, sesuai masa studi normal.
Demi mempertahankan beasiswa tersebut, Arizqa memusatkan fokusnya untuk mempertahankan Indeks Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sejak semester awal hingga akhir agar beasiswanya tidak dicabut.
Selama berkuliah, Arizqa bukan hanya mengembangkan pendidikannya, tetapi juga soft skill dengan aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan sejak masih menjadi mahasiswa baru.
Salah satu pencapaiannya yang paling membanggakan ketika aktif dalam organisasi tersebut adalah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mercusuar dan Lingkar Prestasi di 2023 silam.
Ketika mengikuti LPM Mercusuar, Arizqa menjadi staf reporter dan editor berita. Sementara ketika mengikuti Lingkar Prestasi, ia dilantik menjadi ketua setelah aktif sebagai staf.
Semangat Arizqa selama berkuliah tidak lepas dari pendukung utama yang menjadi sosok penting baginya, yaitu ibu dan teman-teman dekat yang selalu memberi dukungan.
Dibesarkan oleh seorang ibu kandung dan ibu asuh membuat dara itu menempuh langkah berani di jenjang strata satu dengan niat tulus untuk berbakti dan membanggakan orang tua.
Tantangan Semasa Kuliah
Kehidupan perkuliahan yang luar biasa sibuk tentu memberikan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa, tak terkecuali Arizqa.
Menjadi mahasiswa berlatar belakang keluarga yang sederhana membuat perkara finansial menjadi tantangan besar baginya.
Namun, hal tersebut menumbuhkan dorongan dalam diri Arizqa untuk mencari dana tambahan untuk kehidupan sehari-hari.
“Menurutku, yang paling berat adalah persoalan finansial. Aku harus kuliah sambil bekerja untuk cari tambahan uang saku, pernah sambil jualan juga,” ungkapnya, Kamis (28/08/25).
Menempuh pendidikan sekaligus mencari uang untuk kelangsungan kehidupan bukanlah hal yang mudah.
Dara itu mengaku, ia nyaris menyerah dengan kuliahnya dan memfokuskan diri untuk mencari uang saja. Beruntung, niatnya untuk berhenti itu urung karena ingat akan kewajibannya.
“Aku kembali sadar, ada tanggung jawab belajar yang harus dirampungkan karena sudah diberi kesempatan kuliah gratis,” tutur Arizqa.
“Maka, apapun yang terjadi, kuliah tetap harus aku selesaikan dengan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Di lain sisi, kegiatannya yang padat karena harus mengikuti organisasi juga makin menambah kewajibannya.
Arizqa mengungkapkan, cara ia mengatur waktu adalah dengan patuh terhadap skala prioritas yang ia buat.
Ia akan menyelesaikan tugas akademik dengan penuh tanggung jawab dulu, setelah itu baru mengeksplor diri dengan berbagai peran di organisasi.
Ia juga mengungkapkan, prinsip hidup yang selalu dipegang adalah ‘padi yang dipanen hari ini, tidak ditanam kemarin sore.’
Artinya, untuk mencapai sesuatu yang kita impikan di kemudian hari, harus diupayakan mulai sekarang melalui langkah-langkah kecil yang kadang belum terlihat hasilnya.
Melalui hal tersebut, ia juga memperoleh satu pelajaran hidup yang paling berharga, yaitu bertahan dalam kesulitan sambil terus berusaha untuk keluar dari zona tidak nyaman.
Hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan, tetapi ia yakin kalau seseorang berhasil melewati ujian yang sulit, tandanya ia telah naik satu level dari titiknya memulai.
Baca juga: Mahasiswa Polinema Ciptakan Prototipe Fly By Wire dan Sistem Peringatan Flap Pesawat
Pencapaian Paling Berkesan
Bagi Arizqa, puncak pencapaian selama berkuliah di strata satu adalah ketika wisuda, dinyatakan sebagai wisudawan terbaik dan bisa menyampaikan kesan pesan yang menginspirasi.
Kemudian, detik itu juga Rektor UNAIR, Madyan, memberinya beasiswa untuk melanjutkan kuliah jenjang magister di hadapan ribuan orang yang hadir.
“Itu sungguh adalah momen yang luar biasa. Aku menganggap itu sebagai hadiah dari Allah atas beratnya perjalanan yang aku lalui selama 4 tahun ini,” tuturnya.
Alhasil, saat ini, meski baru selesai studi S-1, Arizqa langsung bisa menempuh pendidikan S2 di Program Studi Ilmu Linguistik. Ia berharap kelak dapat berdampak bagi banyak orang melalui karya-karya akademik maupun jurnalistik.
“Banyak dengar anak muda yang mengalah tidak kuliah karena keterbatasan finansial, padahal itu bisa diperjuangkan dengan catatan kawan-kawan harus kuat niat dan mentalnya,” ujar Arizqa.
“Yang paling penting adalah tentukan tujuan. Seberat apapun ujiannya, kalau tujuan kita kuat, kita tidak mudah tumbang,” imbuhnya.
(Zahra Salsabila/tribunmataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
putra daerah
Arizqa Novi Ramadhani
Beasiswa KIP-K
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Airlangga
wisudawan terbaik
FIB Unair
tribunmataraman.com
Lembaga Pers Mahasiswa
Kania Mahasiswi FISIP UNAIR Lewat Ketekunan Raih Kesempatan Magang Berdampak di Perpusnas |
![]() |
---|
Indra Karunia Akbar, Mahasiswa UNTAG Tempuh Pendidikan dan Berkarier di Lembaga Psikologi |
![]() |
---|
Bilqis Tirtakayana, Mahasiswi FIBWakili Unair di Konferensi Humaniora Malaysia |
![]() |
---|
Melinda Arta Reza Putri, Mahasiswa FKM Unair Pimpin Komunitas Beasiswa Unggulan Surabaya |
![]() |
---|
Sosok Rohmatul Izza Isnaini, Mahasiswi yang Lolos Beasiswa LPDP ke United Kingdom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.