Pencurian Alat Pemantau Gunung Kelud
Alat Pemantau Gunung Kelud di Blitar Digondol Maling, Polisi Selidiki
Polsek Garum menyelidiki raibnya alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Kabupaten Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Polres Blitar menyelidiki kasus pencurian alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud di pos pemantau wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti untuk menyelidiki kasus pencurian itu.
"Kemarin malam, petugas pos pengamatan Gunung Kelud sudah melaporkan peristiwa pencurian ke Polres Blitar. Polisi masih melakukan penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Kamis (11/9/2025).
Pos pemantauan itu berada di jalur pendakian Gunung Kelud masuk wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Awalnya, lokasi pos pemantauan disebutkan masuk wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
"Lokasi pos masuk wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Garum. Kami sudah minta Polsek Garum Polres Blitar mengecek ke lokasi," ujarnya.
Dikatakannya, dalam peristiwa pencurian itu, pelaku menggasak sejumlah komponen alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Kelud yang berada di dalam pos.
Baca juga: Berikut Persiapan Arema FC Hadapi Dewa United di Pekan Kelima Super League 2025
Akibatnya, pemantauan aktivitas Gunung Kelud di sisi selatan terganggu dan Badan Geologi mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 1,5 miliar.
Menurut Putut, sebelum hilang dicuri, alat pemantau aktivitas Gunung Kelud sempat rusak tersambar petir pada Juli 2025.
Petugas sudah memperbaiki alat pemantau dan berfungsi kembali. Namun, pada September 2025, alat pemantau kembali mati.
Setelah dicek ke lokasi, ternyata alat pemantau hilang dicuri.
"Kami minta bantuan masyarakat, kalau ada yang menjual alat-alat seperti itu segera melapor ke polisi," katanya.
Sebelumnya, pos pemantau aktivitas Gunung Kelud yang berada di wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dibobol maling.
Alat pemantau aktivitas Gunung Kelud senilai lebih kurang Rp 1 miliar sampai Rp 1,5 miliar yang berada di dalam pos amblas digasak pencuri.
Petugas Pos Pengamat Gunung Kelud, Budi Priyanto mengatakan, peristiwa pencurian alat pemantau aktivitas Gunung Kelud diketahui pada Senin (8/9/2025).
Awalnya, petugas di Pos Pengamatan Gunung Kelud mendapati alat pemantau di Pos Gandusari, Kabupaten Blitar, tidak aktif.
Petugas kemudian datang ke lokasi untuk mengecek.
Sesampai di lokasi, petugas mendapati pos dibobol maling dan alat pemantau aktivitas Gunung Kelud di dalam pos hilang.
"Semula kami mengira alat pemantau di Pos Gandusari mati karena ada kendala aki drop atau panel surya kotor. Kami cek ke lokasi ternyata pos dibobol orang. Alat pemantau di dalam pos hilang," kata Budi.
(Samsul Hadi/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.