Pemilu 2024

Dapil Tulungagung 5 Jadi Dapil Neraka Bagi Caleg Baru, Ada 7 Petahana Anggota DPRD Ikut Bertarung

Penulis: David Yohanes
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simulasi pencoblosan yang dilaksanakan KPU Tulungagung di Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol.

TRIBUNMATARAMAN.COM - Daerah Pemilihan (Dapil) Tulungagung 5 menjadi Dapil neraka bagi para Calon Legislatif (Caleg) baru.

Penyebabnya ada 7 anggota DPRD Tulungagung yang sebelumnya menjabat (petahana) berkompetisi di Dapil ini.

Padahal kursi yang tersedia untuk wilayah Kecamatan Pagerwojo, Sendang dan Gondang ini hanya ada 6.

Ketatnya persaingan ini tidak lepas dari perubahan Dapil yang dilakukan tahun 2023 lalu, sehingga para petahana yang sebelumnya dari Dapil berbeda, kini bertemu di Dapil 5.

Di Dapil ini PDI Perjuangan mendominasi dengan 2 kursi, masing-masing Marsono dan Heru Santoso.

Marsono bahkan terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung.

Lima kursi tersisa dimiliki masing-masing oleh PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PKS.

PKB meloloskan Yuli Nadhifah Triswati, Gerindra meloloskan Basroni, Golkar meloloskan Asrori, Nasdem meloloskan Gandi Wardoyo dan PKS meloloskan Andrianto.

Jika para petahana ini terpilih kembali semua, maka satu orang dipastikan gugur karena kursi yang tersedia hanya 6.

Asrori yang menjabat Ketua Komisi C DPRD Tulungagung mengakui ketatnya persaingan di Dapil Tulungagung 5.

“Dapil 5 memang Dapil neraka, persaingannya berat. Kursinya 6, petahananya 7,” ucap Asrori.

Lanjutnya, peta suara pada Pemilu 2019 juga berubah dan tidak bisa menjadi acuan.

Asrori mengaku berupaya melakukan pendekatan ke pemilih, setelah ada perubahan Dapil.

Ada daerah baru yang harus dijangkau karena pada Pemilu 2019 tidak masuk Dapilnya.

“Pola pendekatannya lebih banyak di warung kopi. Kita ajak ngopi sambil bicara,” sambungnya.

Meski disebut Dapil neraka, Asrori mengaku optimis bisa kembali lolos ke Timur Alun-alun, sebutan Gedung DPRD Tulungagung.

Bahkan sosok yang dikenal kritis ini yakin suara yang didapat pada Pemilu 2024 ini lebih banyak dibanding Pemilu 2019.

Salah satu indikatornya adalah dukungan yang meluas dari kalangan tokoh masyarakat.

“Jika pada 2019 lalu tidak mendukung saya, Pemilu kali ini lebih banyak tokoh yang mendukung saya,” pungkas Asrori.

Berdasar hasil wawancara sejumlah warga di Dapil Tulungagung 5, ada nama Sabar, Caleg dari Nasdem yang berpotensi jadi kuda hitam.

Sabar pernah menduduki jabatan Kepala Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang.

Dia tinggal satu desa dengan Marsono, salah satu petahana dari PDI Perjuangan.

“Sabar salah satu yang populer di wilayah Sendang, jaringannya juga luas. Bisa-bisa dia melampaui petahana,” ucap Deny Trisdianto, salah satu warga Desa Tugu, Kecamatan Sendang.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer