"Alhamdulillah kondisinya terus stabil, sekarang masih dalam tahap pemulihan pasca operasi," terangnya.
Di samping itu, selama korban dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, banyak tokoh masyarakat menjenguk, termasuk tim relawan Prabowo-Gibran.
Namun, pihaknya mengarahkan para penjenguk untuk tidak menjumpai korban secara langsung mengingat masih di ruang ICU.
"Jadi para tamu bertemu dengan keluarga di parkiran," kata dia.
Terkait dugaan motif penembakan itu, Muhlis tak bisa menerka-nerka.
Dalam waktu 3 bulan terakhir, korban tidak pernah bercerita kalau menhalami konflik dengan siapapun apalagi sesama warga Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Sampang.
"Jadi saat ini kami masih kebingungan dan kami sebagai keluarga memetak-metakkan sumber permasalahan tersebut," kata dia.
Karena itu keluarga sangat berharap kepada Polda Jatim dan Polres Sampang agar kasus penembakan itu cepat terungkap.
Ia menilai insiden yang menimpa kakaknya sangat keji, mengingat korban ditembak sebanyak dua kali saat saat ngobrol di warung bersama rekannya.
"Kami sangat berharap pelaku diamankan dan dihukum sesuai perbuatannya agar pelaku mendapatkan efek jera," harapnya.
(hanggara pratama/luhur pambudi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer