"Lalu temperatur bannya menjadi dingin dan saya cuma bisa membuat satu putaran."
"Kami akan mencoba untuk membuat peningkatan untuk memperbaiki feeling-nya, dan kemudian kita akan melihat hasilnya."
Quartararo mendapatkan posisi start terburuk sepanjang kariernya di MotoGP di samping akan start dari posisi buncit untuk pertama kalinya.
Padahal Quartararo pernah dikenal cepat seperti Iblis, dari sinilah julukan El Diablo tercipta, dalam time attack alias adu cepat di lap tunggal.
Dia masih memegang rekor pole sitter termuda di MotoGP serta memenangi gelar BMW M Award, penghargaan akhir musim yang ditentukan dari hasil kualifikasi, pada 2020 dan 2021.
Akan tetapi, tren performa Quartararo kemudian justru menurun hingga puncaknya adalah musim ini karena efek pengembangan motor M1.
Langkah Yamaha mengejar tenaga dan kecepatan puncak, sesuai permintaan Quartararo, harus dibayar dengan kemunduran dalam kecepatan lap tunggal.
Sejak tes pramusim Quartararo merasakan sensasi aneh ketika dia merasa cepat di atas motor tetap catatan waktu lapnya malah pelan.
Kekurangan ini masih dialami Quartararo pada akhir pekan ini.
"Masalahnya adalah kami tidak bisa menciptakan grip, pada dasarnya seperti itu," ujar Quartararo setelah gagal menembus posisi 10 besar di Practice, dilansir dari Crash.net.
"Saya merasa sudah tampil dengan bagus tetapi waktu lapnya jauh di bawah dari apa yang saya harapkan. Jadi saya bisa bilang bahwa pencapaian hari ini sangat buruk."
Quartararo makin bingung karena soal setelan motor, dia mencoba untuk tidak berubah dari tahun lalu. Namun, catatan waktunya malah turun dan ini tidak hanya terjadi di Silverstone.
Sebagai perbandingan, dengan catatan waktu lapnya tahun lalu saat latihan bebas, Quartararo akan lolos langsung ke kualifikasi 2 sejak hari Jumat.
"Tim lain membuat peningkatan, tetapi kami bahkan tidak bisa menyamai catatan waktu kami di masa lalu. Inilah yang sulit kami pahami," terang Quartararo. (Bolasports)
Hasil Kualifikasi MotoGP Inggris 2023