Tragedi Maut Tol Sumo

Ini Pengakuan Jujur Sopir Bus PO Ardiansyah Penyebab Tragedi Maut yang Tewaskan 15 Warga Benowo

Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo.

Kenapa dikatakan Deepsleep? Wildan menjelaskan karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian Guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek namun saat itu sopir tidak sadar. 

"Tidur dalam persekian detik itu micro sleep dan terbangun tapi ini deepsleep kenapa? karena hampir dua menit. Artinya, Guardrail sudah bekerja tapi orangnya (sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan, itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," bebernya.

Ade Firmansyah yang mengemudikan bus saat kecelakaan bukan sopir asli melainkan kernet dari 2013 yang bisa mengemudikan bus namun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Dia (sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018 tapi tidak memiliki SIM," terangnya.

Ditambahkannya, kecepatan bus kendaraan rata-rata yang diperoleh dari pantauan kamera CCTV jalan tol perjalanan dari Saradan, Jombang, Mojokerto melaju dalam kecepatan normal.

"Kecepatan kendaraan normal tidak ada pelanggaran masih dibawah 100 km/jam," ucap Wildan.

Sementara itu, sopir Bus Pariwisata PO Ardiansyah, Ade Firmansyah (29) menjalani pemeriksaan di ruang penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota, Rabu (18/5/2022).

Firmansyah asal Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya diperiksa terkait peristiwa kecelakaan maut yang mengakibatkan 14 korban meninggal dan 19 orang mengalami luka-luka di Tol Sumo KM 712.400/A Jalan Tol Sumo.

Sebelumnya, kondisi Firmansyah telah membaik dipindahkan petugas Samapta dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Selasa (17/5) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Pantauan di lokasi, terlihat sopir bus Firmansyah mengenakan sarung dan baju berwarna hijau duduk dengan kaki yang ditopang kursi dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres sekira pukul 10.00 WIB. 

Dia tampak menjawab pertanyaan dari penyidik yang ada didepannya. Sesekali, ia menekuk kaki yang terlihat perban luka di tungkai kaki sebelah kanan.

Pemeriksaan terhadap sopir bus juga melibatkan psikolog dari Polda Jatim tersebut dilakukan secara tertutup di dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota.

Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Polres Mojokerto Kota terkait pemeriksaan sopir bus dalam peristiwa kecelakaan hingga merenggut 14 korban meninggal.

Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Iptu MK Umam saat dikonfirmasi menyebut pihaknya akan menyampaikan hasil pemeriksaan sopir bus kepada publik.

"Pemaparan terkait pemeriksaan sopir bus nanti akan disampaikan pimpinan oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan," jelasnya. (Luhur Pambudi/Mohammad Romadoni).