Tragedi Maut Tol Sumo

Ini Pengakuan Jujur Sopir Bus PO Ardiansyah Penyebab Tragedi Maut yang Tewaskan 15 Warga Benowo

Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo.

TRIBUNMATARAMAN.COM I MOJOKERTO - Dalam kondisi kaki masih sakit dan jalannya tertatih-tatih dibantu kruk, Ade Firmansyah mengakui secara jujur hingga Bus Pariwisata yang dikemudikan mengalami tragedi maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A hingga menewaskan 15 warga Benowo, Surabaya.

Ade Firmansyah adalah kenek. Ia mengakui dirinya mengemudikan bus berpenumpang 32 warga Benowo, Surabaya itu dilakukan secara sepihak.

Baca juga: Persik Kediri Makin Mantab, Datangkan Bintang Persipura Ferinando Pahabol

Baca juga: Cerita di Balik Tragedi Maut Tol Sumo Tewaskan 14 Orang, Riski Sempat Ragu dengan Kru Bus

Baca juga: Jarum Speedometer Bus yang Copot Tunjukkan Angka 140 km/jam, Bodi Depan Bus Buntung

Pergantian sopir dilakukan saat bus S-7322-UW di Rest Area Tol Saradan-Madiun, KM 626/A saat perjalanan pulang ke Surabaya, pada Senin (16/5/2022) dini hari. 

Kepada penyidik Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, Ade mengaku, pihaknya berinisiatif sepihak untuk menggantikan Ari, pengemudi utama karena melihat teman (sopir utama) tidur pulas di bagasi bus. 

Tersangka Ade Firmansyah sopir bus kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto, saat menjalani penyidikan di Kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota, Jumat (20/5/2022) (Tribun Mataraman /Muhamad Romadonni)

"Pemeriksaan dari Ade Firmansyah, kenek itu juga demikian, kebeknya ini mengambil inisiasi sendiri. Karena tidak tega melihat sopir utama kelelahan sehingga mengambil alih kemudinya. Ade mengakui kalau itu inisiatif sendiri," ujar Kabif Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Jumat (20/5/2022). 

Sopir utama memilih tidur di bagasi bus sembari menunggu para penumpang beristirahat memanfaatkan fasilitas, selama singgah sementara di rest area tersebut. 

Baca juga: Selingkuhan Minta Dinikahi & Nantang Apa Perlu Diantar ke Pengadilan untuk Ceraikan Istrinya

Baca juga: Perselingkuhan Pilot dengan Pramugari di Hotel Surabaya Selatan Digerebek Istri dan Keluarganya

Baca juga: Nikahi Polwan Cantik untuk Tameng Perselingkuhan Suami dengan ASN Bersuami hingga Beranak Satu

Ade, lanjut Kombes Pol Dirmanto, mengaku merasa kasihan terhadap temannya yang sedang terlelap di bagasi bus. 

Tersangka Ade berinisiatif mengambil alih kemudi bus tanpa sepengetahuan dari sang teman. 

Kemudian, Ade dengan percaya diri membawa rombongan melanjutkan perjalanan pulang menuju Kota Surabaya.

Baca juga: Skandal Polwan dengan Pendeta, Berduaan di Pastori Digerebek Suami dan Teman Polisi Lain

Baca juga: Skandal Pilot dengan Pramugari di Hotel Surabaya Selatan Digerebek Istri Sendiri

Baca juga: Heboh Tanah di Tuban Tiba-tiba Ambles 1,5 Meter, Membentuk Lubang Mirip Danau

Namun nahas, setibanya di Tol Sumo, KM 712.400. Bus yang dikemudikan menghantam tiang raksasa papan reklame di bahu jalan sebelah kiri. 

"Dia mengambil inisiasi sendiri, akhirnya bagasi belakang ditutup sama dia, kemudi diambil alih sama dia. Jadi sopir utama itu, juga enggak ngerti kalau kendaraan jalan. Karena kecapekan. Tahu-tahu sudah kejadian kecelakaan," jelasnya. 

Nazwa korban kecelakaan maut asal Benowo Surabaya (Instagram/smpwachidhasyim7)

Mantan Kapolsek Wonokromo itu menambahkan, Ade sejak awal memang hanya mendampingi Ari, sopir utama bus untuk melakukan perjalanan rombongan wisata tersebut. 

Mengenai keputusan memilih Ade sebagai sopir cadangan untuk perjalanan bus tersebut, padahal tidak memiliki lisensi keabsahan keterampilan mengemudi, Surat Izin Mengemudi (SIM). 

Dirmanto mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil pengembangan atas proses penyidikan yang telah bergulir. 

"Jadi pengakuan dari sopir utama, dia itu sebagai sopir cadangan," pungkasnya.

Ngaku Nyabu Empat Kali

Pengakuan sopir Bus PO Ardiansyah, Ade Firmansyah (29) yang menghempaskan 15 penumpang dalam tragedi maut di Tol Sumo cukup mencengangkan penyidik Satlantas Polres Mojokerto Kota.

Baca juga: Geger Geden Ponorogo Suami Kerja di Luar Negeri, Dikirimi PIL Video Asusila Istrinya Adegan Ranjang

Baca juga: Siasat Licik dan Akal Bulus Manager Dealer Motor di Tulungagung Nodai Tiga Staf Pemasaran Wanita

Baca juga: Bobol Rumah Janda Cantik, Maling di Gresik Berubah Haluan Rudapaksa Korban Berakhir Antiklimaks

Pasalnya, ketika diperiksa terkait peristiwa yang berlangsung di ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten, pada Senin (16/5/2022), Ade mengaku mengonsumsi sabu sebanyak empat kali.

Tak pelak, setelah tragedi maut polisi memeriksa sampel darah sopir bus asal Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya.

Dalam pemeriksaan itu ditemukan zat Methamphetamin yang terkandung dalam narkotika jenis sabu.

Ilustrasi sabu (Izi Hartono)

Sebelumnya, hasil tes darah sopir bus saat dirawat di Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ditemukan zat Amfetamin.

Ini terungkap dari haril penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto dan pengakuan tersangka saat menjalani pemeriksaan lanjutan di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (20/5/2022).

Kasat lantas Polresta Mojokerto, AKP Heru Sudjoto Budi Santoso, mengatakan tim penyidik memeriksa kembali dan hasil sampel darah yang bersangkutan dari Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim, pada Selasa (17/5).

Baca juga: Tepergok Bobok Siang di Kamar Kos Sewaan, Dua Pasangan Remaja Merengek Saat Dibawa Polisi

Baca juga: Bumi Wali Heboh Remaja di Tuban Pamer Kemesraan di Parkiran Pasar Montong, Videonya Viral

Baca juga: Sosok Pemeran Video Bergoyang di Bumi Wali Sudah di Tangan Polisi, Usianya Masih Bau Kencur

Hasilnya, ditemukan zat Methamphetamin yang terdapat dalam sabu.

"Sudah empat kali dari pengakuan yang bersangkutan (Sopir bus) dia baru menggunakan, ya sekitar tiga bulan," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (20/5) petang.

Baca juga: Video Ponorogo Membara Pemeran Pria Dikenal Dekat dengan Pejabat, Suami Wanita Kerja ke Luar Negeri

Baca juga: Edan Suami Sakit Keras Istri Pulang Bawa Berondong, Lebih Menyayat Minta Izin Nikah Lagi

Baca juga: ZI Cemburu Biasanya Berangkat Kuliah Cium Tangan dan Cipika-Cipiki, Sejak Punya Pacar Nggak Lagi

Heru menyebut tersangka mengaku menggunakan narkoba tujuh hari sebelum rombongan warga asal Benowo berangkat berwisata ke Dieng dan Malioboro, pada Sabtu malam (14/5).

"Dari pengakuan yang bersangkutan terakhir mengkonsumsi sabu pada 9 Mei kemarin," bebernya.

Heru memastikan sopir bus ditahan lantaran saat ini yang bersangkutan masih dalam perawatan medis untuk pemulihan akibat luka di bagian kaki saat terjadi kecelakaan.

Tersangka Ade Firmansyah merupakan kenek yang mengambil alih kemudi tanpa seizin sopir utama, Ahmad Ari Ardiyanto (31) asal Gadeng Watu, Menganti, Gresik yang saat itu istirahat di kursi belakang.

Kondisi sopir bus berangsur membaik dalam perawatan dan pemulihan oleh Dokkes di Mapolres Mojokerto Kota.

Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo. (M Romadoni)

"Ya pasti dilakukan penahanan namun sesuai aturan kita lakukan pemulihan karena yang bersangkutan mengalami luka di kaki kini dalam pemulihan," ucap Heru.

Sebelumnya, setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan 9 saksi Polisi akhirnya menetapkan Ade Firmansyah (29) sopir bus PO Ardiansyah sebagai tersangka terkait kecelakaan bus di tol Surabaya-Mojokerto.

Penetapan sopir bus sebagai tersangka ini  setelah dilakukan gelar perkara di kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Kamis (19/5/2022) sekira pukul 13.00 WIB kemarin.

Bus pariwisata berpenumpang 32 orang dan satu sopir termasuk kernet Ade Firmansyah mengalami kecelakaan tunggal  di ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten, pada Senin (16/5/2022).

Saat itu, Ade Firmansyah yang mengemudikan bus hingga terjadi kecelakaan. Sedangkan, sopir utama istirahat di bangku paling belakang.

Kecelakaan maut mengakibatkan 15 korban meninggal dan 19 orang luka-luka.

Tidak Memiliki SIM

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga kuat sopir bus PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan maut di jalan tol Surabaya-Mojokerto sempat tertidur pulas (Deep Sleep) saat mengemudikan kendaraannya.

Tak pelak, tragedi maut itu menewaskan 14 warga Benowo Surabaya dan 19 korban luka

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan (53), mengungkap hasil investigasi yang dilakukan.

Hasil investigasi cukup mencengangkan. Bahwasanya ada indikasi sopir bus tertidur saat mengemudi kendaraan.

"Kita merangkai sebuah hipotesa hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun dan melihat jejak di lokasi kejadian memang tidak ditemukan bekas pengereman. Artinya ini bukan soal kendaraan tapi ini pada human (Manusia)," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).

Menurutnya, sopir bus lelah dilihat dari perjalanan dimana rombongan wisata berangkat dari Surabaya, Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Setibanya dari Malioboro Yogyakarta pulang, Senin pagi, (16/5/2020). 

Kondisi kecelakaan Bus di Mojokerto dan ilustrasi narkoba (Istimewa)

Pihaknya juga mengonfrontir sopir bus yang bersangkutan di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian tidak ada bekas pengereman.

"Sebenarnya bukan microsleeep ini bisa jadi deepsleeep dia (sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak Guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," tabdasnya.

Kenapa dikatakan Deepsleep? Wildan menjelaskan karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian Guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek namun saat itu sopir tidak sadar. 

"Tidur dalam persekian detik itu micro sleep dan terbangun tapi ini deepsleep kenapa? karena hampir dua menit. Artinya, Guardrail sudah bekerja tapi orangnya (sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan, itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," bebernya.

Ade Firmansyah yang mengemudikan bus saat kecelakaan bukan sopir asli melainkan kernet dari 2013 yang bisa mengemudikan bus namun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Dia (sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018 tapi tidak memiliki SIM," terangnya.

Ditambahkannya, kecepatan bus kendaraan rata-rata yang diperoleh dari pantauan kamera CCTV jalan tol perjalanan dari Saradan, Jombang, Mojokerto melaju dalam kecepatan normal.

"Kecepatan kendaraan normal tidak ada pelanggaran masih dibawah 100 km/jam," ucap Wildan.

Sementara itu, sopir Bus Pariwisata PO Ardiansyah, Ade Firmansyah (29) menjalani pemeriksaan di ruang penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota, Rabu (18/5/2022).

Firmansyah asal Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya diperiksa terkait peristiwa kecelakaan maut yang mengakibatkan 14 korban meninggal dan 19 orang mengalami luka-luka di Tol Sumo KM 712.400/A Jalan Tol Sumo.

Sebelumnya, kondisi Firmansyah telah membaik dipindahkan petugas Samapta dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Selasa (17/5) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Pantauan di lokasi, terlihat sopir bus Firmansyah mengenakan sarung dan baju berwarna hijau duduk dengan kaki yang ditopang kursi dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres sekira pukul 10.00 WIB. 

Dia tampak menjawab pertanyaan dari penyidik yang ada didepannya. Sesekali, ia menekuk kaki yang terlihat perban luka di tungkai kaki sebelah kanan.

Pemeriksaan terhadap sopir bus juga melibatkan psikolog dari Polda Jatim tersebut dilakukan secara tertutup di dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota.

Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Polres Mojokerto Kota terkait pemeriksaan sopir bus dalam peristiwa kecelakaan hingga merenggut 14 korban meninggal.

Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Iptu MK Umam saat dikonfirmasi menyebut pihaknya akan menyampaikan hasil pemeriksaan sopir bus kepada publik.

"Pemaparan terkait pemeriksaan sopir bus nanti akan disampaikan pimpinan oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan," jelasnya. (Luhur Pambudi/Mohammad Romadoni).