Sebab saat ini permintaan sedang tinggi karena banyak acara buka puasa bersama.
Padahal Kabupaten Tulungagung adalah salah satu sentra perikanan konsumsi budidaya, dengan produk andalan gurami, patin dan lele.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Lugu Tri Handoko, mengakui minimnya stok gurami.
Sebab banyak pembudidaya beralih ke ikan hias selama pandemi.
Saat itu ikan hias sedang naik daun, karena banyaknya permintaan selama pandemi.
"Banyak yang beralih ke cupang, koi dan koki. Tapi ikan hias saat ini sudah anjlok," ungkap Lugu.
Kini para pembudidaya ikan kembali ke ikan konsumsi.
Namun ikan peliharaan mereka masih kecil-kecil, banyak yang belum siap panen.
Karena tingginya permintaan, banyak gurami yang dipanen dengan berat 5 Ons.
Padahal dalam situasi normal, gurami banyak dipanen pada berat 7-8 Ons.
Lugu yakin stok gurami akan kembali normal pada tiga bulan ke depan.
"Tiga bulan ke depan sudah banyak yang siap panen. Kondisi akan kembali normal," tandas Lugu.