Festival Omah Sawah Kediri

10 Tiang Panjat Pinang Warnai Puncak Festival Omah Sawah 2025 Kota Kediri

Puncak Festival Omah Sawah 2025 berlangsung meriah di Burengan, Kota Kediri, Jawa Timur, dan lomba panjat pinang jadi atraksi utama

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Luthfi Husnika
PANJAT PINANG - Sebanyak 10 tiang panjat pinang didirikan di atas kolam lumpur dalam acara puncak Festival Omah Sawah Kota Kediri, Minggu (24/8/2025). Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba tradisional lain. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Puncak Festival Omah Sawah 2025 berlangsung meriah di Burengan, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (24/8/2025).

Ribuan masyarakat memadati lokasi untuk menyaksikan berbagai rangkaian acara, dan lomba panjat pinang sebagai atraksi utama.

Sebanyak 10 tiang panjat pinang ditanam di tengah kolam lumpur. Puluhan kelompok peserta yang berjumlah ratusan orang ikut serta dalam kompetisi penuh tantangan tersebut.

Masing-masing kelompok beranggotakan lima orang dan diberi waktu lima menit untuk menaklukkan satu tiang.

Jika dalam waktu yang ditentukan peserta gagal mencapai puncak, kelompok berikutnya langsung menggantikan posisi. 

Suasana semakin seru karena setiap tiang dilumuri oli licin sehingga menyulitkan para pemanjat untuk menggapai bendera yang dipasang di atas.

Hadiah-hadiah menarik terpajang di puncak tiang pinang. Mulai dari sepeda gunung, kipas angin, hingga perlengkapan rumah tangga menjadi incaran para peserta.

Tak heran, penonton pun larut dalam sorak sorai mendukung kelompok favorit mereka.

Ketua Panitia Festival Omah Sawah 2025, Duchang Prakasa, mengatakan panjat pinang selalu menjadi magnet utama setiap kali festival digelar.

"Panjat pinang bukan sekadar lomba hiburan, tapi melambangkan semangat perjuangan dan gotong royong. Di sini kita bisa melihat bagaimana kerja sama tim benar-benar diuji," ungkap Duchang.

Selain panjat pinang, puncak festival juga diramaikan dengan penampilan kesenian jaranan yang menjadi ikon budaya Kediri. 

Baca juga: Bau Menyengat dari Rumah Kosong Gegerkan Warga Pare Kediri, Ternyata Ada Jasad

Masyarakat antusias menyaksikan atraksi tersebut, yang menampilkan keindahan gerak sekaligus kekuatan magis dalam tradisi Jawa.

Tidak berhenti di situ, lomba joget kreasi antar kelurahan juga turut memanaskan suasana.

Penonton bersorak gembira melihat aksi-aksi kreatif perwakilan warga yang tampil penuh semangat di panggung utama.

Malam harinya, festival semakin semarak dengan hadirnya bintang tamu utama. Kehadiran musisi nasional di acara puncak ini semakin mempertegas Festival Omah Sawah sebagai agenda hiburan sekaligus budaya yang dinanti setiap tahunnya.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, juga hadir langsung membuka acara.

Kehadirannya menambah semangat peserta dan penonton yang sejak pagi setia memadati area Omah Sawah.

Festival Omah Sawah sendiri tidak hanya menghadirkan lomba panjat pinang. Sehari sebelumnya, beragam lomba tradisional juga digelar.

Mulai dari tarik tambang, tangkap bebek, tangkap belut, hingga lomba memancing yang melibatkan peserta dari berbagai usia.

Bagi anak-anak dan ibu-ibu, tersedia juga lomba khas 17 Agustus seperti balap karung hingga memasukkan paku ke dalam botol.

Suasana penuh tawa mewarnai jalannya lomba-lomba ini, sekaligus menghidupkan kembali tradisi kebersamaan di tengah masyarakat.

"Harapan kami, festival ini bisa menjadi ruang kebersamaan warga Kediri. Tidak hanya hiburan, tapi juga memperkuat identitas budaya dan mempererat silaturahmi antarwarga. Kami ingin Omah Sawah selalu menjadi tempat yang ngangeni untuk dikunjungi," tutup Duchang Prakasa.


(Luthfi Husnika/TribunMataraman)

Editor : Sri Wahyunik

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved