Hari Jadi Trenggalek Ke 831
Digelar 17 Hari, Gebyar Ekraf Trenggalek Dibuka Penampilan Klantink
Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Gebyar Ekonomi Kreatif (Gebyar Ekraf) di Alun-alun Kabupaten
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Gebyar Ekonomi Kreatif (Gebyar Ekraf) di Alun-alun Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, selama 17 hari mulai 15 hingga 31 Agustus 2025.
Pesta rakyat itu digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80 sekaligus Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-831.
Sejumlah bintang tamu dihadirkan untuk memeriahkan acara. Pada malam pembukaan tanggal Sabtu (15/8/2025) malam, pengunjung dihibur dengan penampilan Klantink.
Selanjutnya, pada 26 Agustus dijadwalkan Sinta Gisul tampil menghibur masyarakat.
Sedangkan pada penutupan, pengunjung dapat menikmati penampilan Cak Yudho Bakiak cs, serta pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Dwijokngko, diiringi sinden Niken Salindri.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, pada Jumat (15/8/2025) malam menyampaikan harapan agar rangkaian acara dapat berjalan sukses.
"Semoga bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga apa yang kita cita-citakan bersama bisa diijabah Allah SWT," kata Syah.
Dalam kesempatan itu, Syah juga menyampaikan Kabupaten Trenggalek sedang konsen dalam mengembangkan ekonomi hijau.
Baca juga: Pemda Trenggalek Dapat 10 Ton Pestisida dari Pemprov Jatim untuk Atasi Wabah Wereng
Untuk itu ia meminta semua pihak mendukungnya dengan cara masing-masing.
Misalnya saja bagi pengunjung dan pelaku ekonomi kreatif di alun alun Trenggalek diharapkan bisa menjaga kebersihan selama perhelatan berlangsung.
"Saya mohon kepada pengunjung dan pelaku ekonomi kreatif agar ikut menjaga kebersihan. Tadi saya jalan dari rumah dinas Wakil Bupati ke sini, sudah banyak sampah," lanjutnya.
Ia juga meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama event organizer menyediakan kantong plastik di setiap stand agar mempermudah pengunjung mencari tempat sampah.
Dengan demikian pengelolaan sampah juga lebih mudah dan kenyamanan pengunjung terjaga.
"Kalau tempat jualannya bersih maka pembeli tidak akan ragu untuk membeli. Selain itu, keesokan harinya kalau ada yang bersih-bersih tinggal mengangkut sampah tersebut," pungkasnya.
(Sofyan Arif Candra/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.