Berita Ekonomi Bisnis

SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, Kolaborasi Digital yang Ubah Nasib Ribuan UMKM Perempuan

Perempuan pelaku usaha di Indonesia kini tak sekadar melek digital, mereka sudah menjadi pelaku utama dalam transformasi bisnis berbasis teknologi

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Dok DANA
PENGHARGAAN - Sebanyak 30 pelaku UMKM perempuan dan 5 pelaku UMKM disabilitas menerima penghargaan dalam acara puncak SisBerdaya & DisBerdaya 2025, Rabu (7/8/2025). Program kolaborasi antara DANA dan Ant International ini telah memasuki tahun ketiga, kali ini mengusung tema 'Memajukan Bisnis dengan Teknologi'. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Perempuan pelaku usaha di Indonesia kini tak sekadar melek digital, mereka sudah menjadi pelaku utama dalam transformasi bisnis berbasis teknologi.

Hal ini terlihat dari keberhasilan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang telah menjaring lebih dari 5.000 peserta, dengan 35 di antaranya terpilih sebagai pemenang utama.

Program kolaborasi antara DANA dan Ant International ini memasuki tahun ketiga dengan capaian luar biasa dalam memberdayakan UMKM perempuan dan penyandang disabilitas melalui pemanfaatan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI).

Mengangkat tema 'Memajukan Bisnis dengan Teknologi', ajang ini menjadi bukti nyata bahwa edukasi digital mampu mengubah arah bisnis mikro secara signifikan.

Dalam acara penghargaan yang digelar di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Kamis (7/8/2025), 30 pelaku UMKM perempuan dan 5 pelaku UMKM disabilitas dinobatkan sebagai pemenang setelah melalui proses seleksi ketat dari ribuan peserta di seluruh Indonesia.

"Sebelum ikut SisBerdaya, saya hanya menjual produk ke tetangga sekitar. Sekarang, saya bisa memasarkan lewat media sosial dan marketplace. Pesanan naik dan saya jadi lebih percaya diri," ujar Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm dan pemenang dari Area 3.

Para peserta dibekali kurikulum hybrid yang komprehensif, mulai dari Business Model Canvas, Digital Marketing, Pencatatan Keuangan Digital, hingga pemanfaatan AI dalam promosi usaha. 

Baca juga: Risto Mitrevski Siap Jawab Ekspektasi Tinggi Bonek di Laga Perdana Persebaya

Pelatihan ini bukan hanya teori, namun juga praktikal dan mendorong para perempuan pelaku usaha untuk menjadi penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

Menariknya, tahun ini jumlah peserta SisBerdaya meningkat 176 persen, sementara DisBerdaya tumbuh empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini menandakan meningkatnya minat dan kesadaran pelaku UMKM perempuan untuk mengadopsi teknologi sebagai bagian integral dari pengembangan bisnis mereka, termasuk dari kalangan penyandang disabilitas.

"SisBerdaya dan DisBerdaya menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas bisa melahirkan dampak nyata. Para perempuan ini bukan sekadar peserta, tapi agen perubahan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tutur Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK.

Pemenang program ini berhak atas total hadiah senilai Rp750 juta yang akan digunakan untuk pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, serta penguatan teknologi dalam operasional sehari-hari. 

Penilaian didasarkan pada kualitas proposal bisnis, dampak sosial, serta pemanfaatan teknologi digital secara efektif.

Vince Iswara, CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, menyebut bahwa 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

"Mereka yang bekerja dari dapur atau warung kecil kini terbukti mampu memanfaatkan teknologi untuk naik kelas. SisBerdaya bukan hanya kompetisi, ini adalah tonggak gerakan ekonomi perempuan Indonesia," tegasnya.

Baca juga: LINK dan Cara Nonton Live Streaming PSM Makassar vs Persijap Super League 2025 Live di TV Mana?

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved