Ubah Sampah Jadi Cuan, Mahasiswa UPN Veteran Jatim Kenalkan Budidaya Maggot di Lakarsantri Surabaya

Permintaan pasar terhadap maggot pun cukup tinggi, terutama dari peternak unggas dan pelaku usaha perikanan. 

Harga jual maggot hidup berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogram, tergantung kualitas yang ditawarkan. Jika dijual dalam bentuk kering, harganya bisa jauh lebih tinggi,

Dengan biaya produksi yang terjangkau dan permintaan pasar yang cukup tinggi, budidaya maggot menawarkan prospek usaha yang menjanjikan.

“Ini bisa jadi peluang ekonomi bagi masyarakat Kelurahan Jeruk,” tambah Wan Gunyan, salah satu mahasiswa KKN Kelompok 87 yang turut menyampaikan materi pada sosialisasi tersebut. 

Menurutnya, jika dimanfaatkan dengan baik, budidaya maggot tidak hanya membantu mengurangi sampah rumah tangga, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga Kelurahan Jeruk.

"Semoga kami (warga Kelurahan Jeruk) dapat menerima manfaat dari pengetahuan yang diberikan oleh teman-teman mahasiswa hari ini," ungkap Bu Yuli selaku Ketua RT 05 RW 02 sekaligus anggota KSH Kelurahan Jeruk.

Senada dengan itu, Ivan, Ketua Karang Taruna Kelurahan Jeruk juga turut menyampaikan terima kasih atas terlaksananya sosialisasi budidaya maggot.

"Kami berterima kasih karena program ini sangat membantu, terutama dalam edukasi budidaya maggot yang belum banyak diketahui warga Kelurahan Jeruk,"

Lewat sosialisasi ini, mahasiswa KKN Kelompok 87 UPN “Veteran” Jawa Timur berharap warga Kelurahan Jeruk tidak hanya peduli pada lingkungan, tetapi juga bisa mengambil peluang ekonomi dari hal yang selama ini dianggap sampah.

Penulis: Alifya Dyara, mahasiswi UPN Veteran Jatim

Editor: eben haezer