Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Warga Lereng Gunung Kelud Gelar Larung Sesaji, Wujud Syukur atas Hasil Bumi

Wujud Syukur atas Hasil Bumi, Warga Ngancar Lakukan Ritual Larung Sesaji di Kawah Gunung Kelud

Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
Ahmad Syukronnaim/ (Humas Pemkab Kediri)
LARUNG SESAJI - Warga Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri menggelar ritual larung sesaji di area Kawah Kelud, Minggu (6/7/2025). Ritual tahunan larung sesaji ini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas berkah hasil bumi yang melimpah. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Tradisi tahunan Larung Sesaji kembali digelar masyarakat lereng Gunung Kelud, khususnya dari wilayah Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Sabtu pagi (5/7/2025).

Ritual sakral ini berlangsung khidmat di kawasan kawah Gunung Kelud sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi selama setahun terakhir.

Plt Camat Ngancar, Moh. Muthoin, mengatakan bahwa Larung Sesaji merupakan warisan budaya turun-temurun masyarakat setempat.

Dalam prosesi ini, berbagai hasil pertanian dan makanan khas daerah disusun dalam bentuk gunungan dan sesaji untuk kemudian dilarung ke kawah sebagai persembahan kepada alam.

"Ini bentuk syukur kami kepada Tuhan atas berkah hasil bumi, pertanian, dan kehidupan yang baik selama satu tahun terakhir," ujarnya.

Tahun ini, 10 desa di Kecamatan Ngancar turut ambil bagian dalam ritual. Tak hanya perangkat desa, kegiatan ini juga melibatkan pengusaha lokal, kelompok tani, tokoh masyarakat, dan unsur Muspika.

Ritual dimulai sekitar pukul 06.00 WIB, ketika para sesepuh dan juru kunci Gunung Kelud membawa sesaji menuju kawah.

Sesaji yang dibawa antara lain sekul suci (nasi putih), polo pendhem (umbi-umbian), ayam cemani, ayam jawa, pisang raja, serta hasil bumi lainnya.

"Ayam cemani dan ayam jawa kami lepas di sekitar kawah. Ini sebagai simbol pengorbanan dan penyucian alam," tambah Muthoin.

Usai prosesi larung di kawah, kegiatan dilanjutkan di Rest Area Titik Pertama dengan doa bersama dan arak-arakan sekitar 25 gunungan tumpeng hasil bumi.

Setelah didoakan, gunungan tersebut dibagikan dan dinikmati bersama warga serta pengunjung sebagai bagian dari perayaan syukur.

Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni reog, tari tradisional, dan jaranan.

Kepala Desa Sugihwaras, Mariana Dwi Noventi, berharap ritual Larung Sesaji ini dapat kembali menghidupkan sektor pariwisata Gunung Kelud yang sempat lesu akibat pandemi.

Menurutnya, lonjakan kunjungan wisatawan sangat penting bagi perekonomian masyarakat, terutama pelaku UMKM dan petani nanas, komoditas unggulan kawasan tersebut.

"Kalau wisata Gunung Kelud kembali ramai, otomatis warga juga bisa kembali berjualan. Masyarakat di sini sangat bergantung pada sektor wisata dan hasil pertanian," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved