Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Jadi Langganan Banjir Terdampak PSN Bendungan Bagong, Sebelas KK di Trenggalek Segera Direlokasi 

Sebelas keluarga di dusun Temon, desa Ngares, kecamatan Trenggalek, kabupaten Trenggalek, akan direlokasi karena terlalu sering terdampak banjir

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
PROYEK STRATEGIS NASIONAL - Proyek Bendungan Bagong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jumat (31/1/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengambil langkah cepat untuk menanggulangi banjir di Dusun Temon, Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, kabupaten Trenggalek, yang tak kunjung teratasi.

Dusun Temon menjadi langganan banjir akibat sedimen yang disebabkan oleh aktivitas Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan.

Sedimentasi yang menumpuk menyebabkan permukaan sungai hampir sejajar dengan permukiman warga sehingga air sering kali meluap ke permukiman.

Tanggul semi permanen sudah dibangun untuk menghalau air mengalir ke permukiman warga namun seringkali jebol sehingga banjir lagi-lagi terjadi.

Untuk itu, Pemkab berupaya membebaskan lahan milik warga untuk kemudian dibangun tanggul permanen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) atau Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kita sedang menunggu kesediaan warga untuk memberikan lahannya karena akan dibangun tanggul oleh BBWS/Kementerian PU," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Selasa (3/6/2025).

Jika warga telah menyepakati memberikan lahan tersebut, maka pembangunan tanggul tersebut akan segera dieksekusi, karena Kementerian PU sendiri sudah menurunkan tim kaji cepat agar pembangunan tanggul segera dilakukan.

"Maka kita menggelar rapat hari ini karena ditunggu pernyataan bermaterai dari warga untuk mau melepaskan tanahnya. Tidak luas, hanya sekitar 100 m⊃2; untuk pembangunan tanggul permanen," tandasnya.

Di sisi lain, Pemkab Trenggalek juga tengah mengupayakan lahan untuk relokasi 11 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, namun demikian sesuai permintaan warga, titik relokasi tersebut tidak akan terpusat di satu tempat.

"Karena mereka ternyata punya lahan sendiri-sendiri di seberang sungai. Sehingga kita nanti tinggal melakukan pembangunan saja," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved