Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Bupati Kediri Mas Dhito Instruksikan Cek Kesehatan Gratis untuk Pelajar, Dimulai dari SMA Boarding
Pemkab Kediri melaksanaan CKG di SMA Dharma Wanita 1 Pare, hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Mas Dhito
Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri terus memperluas jangkauan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya deteksi dini penyakit.
Tak hanya menyasar masyarakat umum, layanan kesehatan ini juga akan diberikan kepada pelajar usia sekolah mulai 5 hingga 18 tahun.
Program ini digagas atas instruksi langsung Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib, menyebut bahwa pelaksanaan CKG bagi pelajar akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.
"Sudah kami mulai dari SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School, selanjutnya akan menyasar sekolah-sekolah lain setelah tahun ajaran baru dimulai," jelas Khotib, Sabtu (31/5/2025).
Baca juga: Meski Hujan Iringi Kirab Pancasila dan Pawai Lentera di Kota Blitar, Peserta Tetap Bersemangat
CKG dirancang untuk mendeteksi risiko berbagai penyakit tidak menular sejak dini, seperti diabetes, hipertensi, jantung, kanker, dan stroke. Warga atau pelajar yang terindikasi memiliki risiko akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan melalui fasilitas kesehatan (faskes) menggunakan jaminan kesehatan yang dimiliki.
"Karena itu penting sekali warga punya jaminan kesehatan. Jika ditemukan gejala atau risiko penyakit, bisa langsung ditindaklanjuti ke puskesmas atau rumah sakit," ucap Khotib.
Hingga 27 Mei 2025 kemarin, program CKG telah menyasar 12.189 warga Kabupaten Kediri. Khotib menambahkan, selain deteksi penyakit, kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan produktif, sejalan dengan harapan Bupati Mas Dhito untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Kediri pada tahun 2024 tercatat 75,07 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pelaksanaan CKG di SMA Dharma Wanita 1 Pare digelar bersamaan dengan seleksi penerimaan siswa baru. Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu syarat masuk sekolah, guna memastikan calon siswa dalam kondisi fisik dan mental yang sehat.
Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Etik menyebut, hasil pemeriksaan tersebut akan dilaporkan kepada pihak sekolah sebagai dasar rujukan jika ditemukan risiko penyakit.
Langkah ini dinilai penting, mengingat para siswa nantinya akan tinggal di lingkungan asrama dan membutuhkan kondisi fisik serta mental yang prima untuk mendukung aktivitas belajar.
"Apabila ditemukan faktor risiko seperti tensi tinggi atau gula darah tinggi, calon siswa akan dirujuk ke puskesmas. Jika diperlukan, bisa dilanjutkan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Sebanyak 500 Anak Yatim Meriahkan Maulid Nabi dan HUT Polwan di Polres Kediri |
![]() |
---|
Bupati Kediri Mas Dhito Buka Opsi Ngantor di Kecamatan Pasca Kerusuhan |
![]() |
---|
Sidak Tempat Hiburan Malam di Kediri, Petugas Gabungan Periksa Pengunjung hingga Perizinan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pramuka Kediri Ikuti Giat Prestasi Penegak Jatim 2025, Ini Pesan Mbak Cicha |
![]() |
---|
Revitalisasi Tahap Kedua Masjid An Nur Pare Dimulai, Jadi Kawasan Islamic Centre |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.