Pembunuhan di Darmo Permai Surabaya

BREAKING NEWS - Lansia Tewas Dibunuh Anak Sendiri, Jasad DiteMukan di Darmo Permai Surabaya

Seorang lansia ditemukan tewas di tepi jl Raya Darmo Permai II, Surabaya. Ternyata dihabisi oleh anak sendiri.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: eben haezer
ist
DITANGKAP POLISI-Tangkapan layar video penangkapan pelaku pembunuhan terhadap lansia laki-laki berinisial MS (65) yang tergeletak dengan luka robek pada kepala sisi belakang di pinggir Jalan Raya Darmo Permai II Nomor 21, Sukomanunggal, Surabaya, Sabtu (5/4/2025). Pelaku digelandang oleh Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Bobby Wirawan 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Seorang lansia berinisial MS (65) ditemukan tergeletak tak bernyawa di tepi jl Raya Darmo Permai II, kecamatan Sukomanunggal, kota Surabaya, Sabtu (5/4/2025).

Sempat dikira korban kecelakaan, ternyata pria tersebut dihabisi oleh anak sendiri.

Bahkan, pelaku berinisial AUO (22) telah ditangkap. 

Informasinya, korban merupakan pengusaha atau juragan jual beli mobil bekas.

Dia memiliki 4 anak. Tersangka AUO sendiri adalah anak sulung.

Sebelumnya, AUO bekerja di sektor pelayaran. Namun dia dipecat karena terlibat kasus penyelundupan solar. 

Kronologi

Berdasarkan keterangan Hartono, keponakan korban, pembunuhan ini bermula ketika tersangka diam-diam menggadaikan mobil Toyota Fortuner milik sang ayah. 

Sang ayah pun marah dan berniat mengambil mobil tersebut. 

Sekitar pukul 01.00 WIB, Pelaku AUO dan korban  bepergian berboncengan motor Honda Scoopy.

Pelaku menyebut bahwa mobil itu akan dikembalikan di area parkiran sebuah minimarket di Krembangan, Surabyaa. 

Meskipun telah ditunggu di lokasi tersebut, pihak si penggadai tak kunjung tiba atau mengembalikan mobil tersebut. 

Oleh karena itu, keduanya memutuskan kembali pulang ke rumah di kawasan Pabean Cantikan, Surabaya. 

Di rumah cekcok pun berlanjut. Pelaku kembali menjanjikan bahwa mobil itu akan diserahkan di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya. 

Sehingga, mereka harus menuju ke lokasi tersebut agar dapat memperoleh mobil itu kembali.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, korban kembali dibuat berang dengan ulah pelaku.

Ternyata, informasi yang disampaikan pelaku mengenai pengembalian mobil yang digadaikan itu, lagi-lagi cuma isapan jempol belaka. 

Di lokasi itupun keduanya kembali berselisih. Hingga akhirnya, pelaku memukul korban hingga jatuh dari motor. 

"Setelah jatuh, dipukul lagi. Mungkin dengan kayu atau batu. Lukanya parah," ujarnya, Senin (7/4/2025) siang. 

Setelah menghabisi nyawa sang ayah,  pelaku puang ke rumah dengan membawa tas milik korban.

Kepada keluarga, dia menyebut sang ayah meninggal karena terlibat kecelakaan parah di lokasi tersebut. Saat menceritakan kisah bohong itu, pelaku pun menangis-nangis, namun tanpa ir mata. 

Lantaran merasakan adanya kejanggalan, seisi rumah yang tak lantas percaya dengan cerita tersebut, akhirnya memutuskan mendatangi lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban. 

"Kami langsung ke lokasi, ternyata sudah ditangani polisi, dan kami sampaikan ada kejanggalan," ungkapnya. 

Autopsi

Jenazah korban ternyata sudah dievakuasi oleh anggota Polsek Sukomanunggal ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya. 

Setelah melihat berbagai kejanggalan pada luka korban, pihak keluarga besar menyetujui untuk dilakukan autopsi. 

Berdasarkan kecurigaan keluarga, polisi pun berniat memeriksa pelaku. 

Namun, sebelum diperiksa, dia sempat berusaha kabur hingga akhirnya ditangkap dan dibawa menggunakan mobil petugas. 

Menurut Hartono, pelaku diduga kuat sudah merencanakan aksi tersebut sejak lama. Apalagi selama ini, pelaku kerap kali cekcok dengan korban karena mobil  yang sudah digadaikan berbulan-bulan. 

"Dulu sempat abah diajak ke Jakarta, untuk cari mobil Fortuner itu. Abahnya dibohongi, gak ketemu-ketemu. Malah abahnya ditinggal di jakarta. Sampai balik sendiri. Sebelum puasa, 2 bulan lalu. Abah menagih ke pelaku sudah berkali-kali mungkin 10 kali ditipu terus," pungkasnya. 

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, motif pelaku nekat menghabisi korban karena diduga dipicu perasaan kesal dan sakit hati terhadap korban. 

"AUO (identitas pelaku), motif karena sakit hati atau kesal (dengan perilaku korban semasa hidup)," ujarnya, Senin (7/4/2025).

Baca juga: Anak yang Habisi Nyawa Ayahnya di Darmo Permai Surabaya Terlilit Utang Vendor Pernikahan

(luhur pambudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved