Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Miris! Warga Desa Ploso Lor Kediri Krisis Air Bersih, Sumur Tercemar Diduga Limbah Pabrik Gula
Warga di Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengeluhkan air tercemar.
Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM |KEDIRI - Krisis air bersih melanda belasan keluarga di Dusun/Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Sejumlah sumur warga dilaporkan tercemar limbah dan mengeluarkan bau menyengat, sehingga tak lagi layak untuk dikonsumsi maupun digunakan sehari-hari.
Air sumur yang biasanya jernih, kini berubah warna menjadi coklat kehitaman dengan aroma menyengat menyerupai karat.
Tak hanya itu, permukaan air juga tampak mengental hingga membuat warga semakin khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Sabtu-Minggu Malam Live SCTV Chelsea, Arsenal, MU vs Man City, Liverpool
Warga menduga pencemaran ini berasal dari blotong atau limbah padat sisa pemrosesan tebu yang dibuang ke lahan hak guna usaha (HGU) milik salah satu perusahaan Gula. Lahan tersebut hanya berjarak sekitar 12 meter dari permukiman warga.
Menurut salah satu warga Munaim (50), limbah blotong awalnya tidak menimbulkan masalah. Namun setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras dan menyebabkan genangan, air limbah diduga meresap ke dalam tanah hingga mencapai sumur-sumur warga.
"Kurang lebih ada 150 sampai 200 rit limbah yang dibuang di kebun itu, lalu diratakan dengan alat berat," kata Munaim, Sabtu (5/4/2025).
Warga lain Sugiono yang juga terdampak mengungkapkan bahwa air sumurnya kini tampak keruh kecoklatan, berbau menyengat, bahkan sempat mengandung minyak.
"Awalnya warnanya hitam, lalu berubah jadi putih, sekarang malah seperti ada kotoran mengambang dan airnya lengket. Tidak bisa dipakai sama sekali, bahkan untuk mandi pun tidak layak," tuturnya.
Kondisi ini telah berlangsung sejak Januari 2025 dan berdampak pada sedikitnya 15 kepala keluarga. Untuk kebutuhan air minum, warga terpaksa membeli air galon, sementara untuk mandi dan mencuci, mereka menumpang ke sumur milik warga lain yang tidak tercemar atau mengebor sumur baru.
"Sudah dua kali kami coba mengebor sumur. Yang pertama gagal karena airnya keruh, yang kedua berhasil tapi debit airnya kecil," tambah Sugiono.
Dia berharap pemerintah segera memberikan bantuan air bersih atau solusi jangka panjang.
Terpisah, Kepala Desa Ploso Lor, Pujiyono membenarkan adanya keluhan dari warga mengenai pencemaran air. Dia juga menyampaikan bahwa sejumlah mesin pompa air milik warga mengalami kerusakan, diduga akibat sumbatan atau karat dari air yang tercemar.
Pihak desa, kata Pujiyono, telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri. Sampel air telah diambil untuk diuji laboratorium.
"Hasil dari Dinas Kesehatan menyatakan air sumur warga tidak layak konsumsi. Namun kami masih menunggu hasil uji dari Dinas Lingkungan Hidup," jelasnya.
Nasib Pilu Napi Muda di Lapas Kediri, Diduga Jadi Korban Kekerasan Sesama Tahanan |
![]() |
---|
Pemkab Kediri Kebut Perbaikan 78 Ruas Jalan, Target 89 Persen Jalan Mulus di 2025 |
![]() |
---|
BPN Kediri Tindak Lanjuti Aksi Warga Puncu, Peta Tanah Akan Dicocokkan Ulang Minggu Depan |
![]() |
---|
Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor BPN Kediri, Tolak Penetapan Lahan Fasos di Lahan Garapan |
![]() |
---|
MPP Kabupaten Kediri Segera Soft Launching, 20 Instansi Mulai Uji Coba Layanan Awal September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.