Demo Rusuh di Kediri

Ribuan Warga Gotong Royong Bersihkan Kantor Pemkab Kediri, Tak Sedikit dari Luar Daerah

Masyarakat dari berbagai elemen bergotong royong membersihkan area Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri yang rusak akibat kerusuhan

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Isya Anshori
GOTONG ROYONG - Warga gotong royong membersihkan puing-puing akibat kerusuhan di Kantor Pemkab Kediri, Jumat (5/9/2025). Bupati Kediri memimpin kegiatan bersih-bersih itu. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Ribuan orang dari berbagai elemen bergotong royong membersihkan area Kantor Pemkab Kediri yang rusak akibat kerusuhan beberapa waktu lalu.

Kerja bakti massal ini digelar, Jumat (5/9/2025) pagi, bertepatan dengan Hari libur peringatan Maulid Nabi SAW. 

Terlihat sejak pukul 08.00 WIB, warga mulai berdatangan ke area kantor Pemkab Kediri.

Mereka datang tidak hanya dari wilayah Kabupaten Kediri, tetapi juga dari Kota Kediri, Trenggalek, hingga Nganjuk

Suasana penuh semangat gotong royong tampak ketika ribuan orang bersama-sama mengangkat puing, menyapu halaman, hingga membersihkan sisa kaca dan kayu yang berserakan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang turut hadir langsung di lokasi mengungkapkan rasa syukurnya. 

"Alhamdulillah, pagi ini kerja bakti berjalan lancar. Kita mulai jam 08.00 dan selesai sekitar jam 11.00 WIB. Ribuan masyarakat hadir, ikut membantu membersihkan puing-puing di area kantor Pemkab," kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito. 

Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Kediri juga mendirikan dapur umum darurat.

Tercatat lebih dari 3.000 porsi makanan disiapkan untuk masyarakat yang ikut serta.

Namun jumlah itu ternyata belum mencukupi karena warga yang hadir mencapai hampir 5.000 orang. 

"Kita masih terus menambah makanan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah meluangkan waktu liburnya untuk hadir," kata Mas Dhito. 

Baca juga: POTRET Kecantikan Bunga Tabebuya Bermekaran di Jalananan Surabaya

Mas Dhito menyebut, warga dari berbagai latar belakang, mulai dari petani, pedagang, pelajar, hingga pegawai swasta, tampak menyatu dalam satu barisan.

Mereka saling bahu-membahu, tak segan mengangkat reruntuhan berat atau menyapu debu yang menutupi ruangan-ruangan kantor.

Beberapa kelompok warga membawa peralatan seadanya seperti sapu lidi, sekop, hingga ember air. 

Dalam kesempatan itu, Mas Dhito juga menyampaikan kabar baik terkait pengembalian artefak bersejarah yang sempat dijarah.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved