Aturan Penyaluran Elpiji
Bukan Kebijakan Presiden, Prabowo Instruksikan ESDM Perbolehkan Pengecer Kembali Jual Elpiji 3Kg
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia untuk kembali memperbolehkan para pengecer menjual elpiji 3kg.
Penulis: eben haezer | Editor: eben haezer
Nanang menambahkan bahwa di wilayah Ngasem, pangkalan masih cukup menjangkau masyarakat, dan stok LPG tetap aman. Dalam sehari, pangkalannya menerima sekitar 100 tabung LPG, yang sebagian besar dibeli oleh pelaku usaha kecil.
Senada dengan Nanang, Tri Yuniarti, pemilik pangkalan LPG 3 kg di Desa Pelem, Kecamatan Pare, menegaskan bahwa pasokan LPG di pangkalan tetap stabil. Ia memastikan harga di pangkalannya sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 18.000 per tabung.
"Stok aman dan pasokan lancar. Kami juga mengimbau masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan agar tidak terkena harga lebih tinggi," kata Tri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menegaskan bahwa pihaknya terus memantau distribusi LPG agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Menurutnya, Kabupaten Kediri sudah menerapkan sistem satu desa satu pangkalan untuk memastikan ketersediaan LPG.
"Pangkalan harus menyediakan LPG untuk masyarakat dan tidak boleh menjual ke pengecer. Kami terus berkoordinasi dengan agen dan pangkalan agar distribusi berjalan lancar," jelasnya.
Tutik juga mengakui bahwa penghentian penjualan ke pengecer bisa membuat masyarakat merasa kesulitan, meskipun stok di pangkalan tetap ada. Dari data yang disebutkan, di wilayah Kabupaten Kediri terdapat setidaknya 1365 pangakalan dengan 32 agen sekarang. Jumlah tersebut menurutnya mencukupi untuk kebutuhan dan akses pembelian kepada masyarakat.
"Sering kali masyarakat menganggap LPG langka karena tidak tersedia di pengecer, padahal stok di pangkalan aman. Ini yang perlu terus disosialisasikan," tambahnya.
Pemerintah daerah bersama Pertamina dan agen LPG terus mencari solusi agar kebijakan ini tidak menyulitkan masyarakat. Salah satu langkah yang ditawarkan adalah mendorong pengecer menjadi pangkalan resmi. Namun, menurut Tutik, masih banyak pengecer yang terkendala perizinan dan modal untuk beralih menjadi pangkalan.
"Kami harap kebijakan ini benar-benar memastikan subsidi tepat sasaran tanpa menimbulkan masalah baru. Pemerintah, Pertamina, dan agen harus terus berupaya agar masyarakat tetap mudah mendapatkan LPG 3 kg," pungkasnya.
(eben haezer/isya anshori/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.