Banjir Mojokerto

Warga Terdampak Banjir Tempuran Mojokerto, 3 Hari Tidak Tidur Cemas Air Tak Kunjung Surut

Banjir bandang selama tiga hari menggenangi Desa Tempuran, Mojokerto. Meski aktivitas lumpuh, warga memilih untuk tetap bertahan dirumah.

Editor: eben haezer
Tidak ada
Amita (57) warga Dusun/ Desa Tempuran, menyelamatkan barang berharga dari dalam rumah yang terendam banjir. 

TRIBUNMATARAMAN.COM, MOJOKERTO - Sejumlah warga memilih tidak mengungsi meski rumahnya terendam banjir selama tiga hari di Desa Tempuran, Sokoo, Mojokerto, Jawa Timur.

Mereka beraktivitas seperti biasa di tengah banjir, bahkan ada warga tetap terjaga selama tiga hari tidak tidur.

Alasannya warga tidak mengungsi, selain tidak memiliki famili dekat di Mojokerto, mereka menjaga rumah dari kejadian yang tidak diinginkan.

Amita (57) warga Dusun/ Desa Tempuran, mengatakan dirinya tetap terjaga meskipun rumahnya terendam banjir sekitar 40-50 sentimeter. 

Ia cemas selalu memantau air banjir yang masuk ke rumahnya setiap malam, sehingga tidak bisa tidur.

"Tidak mengungsi, di rumah saja meski kondisinya banjir kan masih bisa lihat rumah. Saya sudah tiga malam tidak tidur, ya saya cek ketinggian air di dalam rumah," ungkap Amita, Selasa (10/12/2024).

Ia mengungkapkan warga di sini sudah terbiasa menghadapi banjir yang melanda setiap tahun.

Dirinya tidak akan mengungsi dan tetap bertahan di rumahnya.

"Kita tidak bisa lari dari banjir, dihadapi saja karena memang sudah terbiasa. Sempat surut sedikit, terus hujan deras lagi kemarin. Tadi sore banjir naik lagi, tambah parah, tambah sedih," kata Amita.

Dirinya berharap banjir di desanya cepat surut, jangan sampai terulang bencana banjir dua tahun lalu yang surut hingga lebih dari dua pekan.

Baca juga: Penyebab Banjir Tempuran Mojokerto Diduga Gegara Banjir Kiriman dan Cuaca Ekstrem

Dampak banjir aktivitas warga lumpuh total khususnya sekolah SD dan TKNP Pertiwi di Desa Tempuran diliburkan sampai banjir surut total.

"Semoga banjir cepat surut, kita bisa beraktivitas lagi dan anak-anak kembali sekolah," ujar Amita.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida, menjelaskan banjir di Desa Tempuran mengalami kenaikan signifikan pada sore ini.

Penyebabnya, cuaca hujan intensitas tinggi yang terus mengguyur Mojokerto dan banjir kiriman dari wilayah Jombang.

"Hujan deras dari kemarin sama tadi siang, sampai malam ini sehingga air yang kita pompa tidak optimal karena kondisi sungai meluap.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved