Carok di Ketapang Sampang

Fakta Terbaru dari Kasus Carok di Ketapang Sampang Madura Tewaskan Saksi Paslon Pilkada 2024

Fakta terbaru kasus carok di Ketapang Sampang Madura tewaskan saksi Paslon Pilkada 2024.

Editor: faridmukarrom
Ist
Fakta terbaru kasus carok di Ketapang Sampang Madura tewaskan saksi Paslon Pilkada 2024. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Fakta terbaru dari kasus Carok di Ketapang Sampang Madura tewaskan saksi Paslon Pilkada 2024.

Diketahui jagad media sosial dihebohkan dengan adanya kasus carok yang dilakukan oleh sekelompok warga.

Akibatnya 1 orang tewas menerima sabitan celurit.

Berikut ulasan fakta dari kasus tersebut:

  1. Sosok Korban Dikenal Baik

Sosok korban Carok di Ketapang Sampang Madura dikenal baik.

Baca juga: Usul Cabup Mas Ipin di Pilkada Trenggalek Hemat Anggaran, Berharap Silpa untuk Lanjutkan Pembangunan

Diketahui kematian Jimmy Sugito Putra, korban pembunuhan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura menjadi luka terdapat bagi pihak keluarga.

Mengapa tidak, korban yang juga sebagai pendukung sekaligus saksi dari Paslon Cabup Nomor urut 2 Slamet-Mahfudz itu dikenal memiliki kepribadian yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun.

Hal tersebut disampaikan Paman Korban, Abu Sidik. Dimana dirinya sangat mengenal keponakannya tersebut.

Abu Sidik mengatakan bahwa, dari kecil sampai korban berkeluarga hingga memiliki anak tidak pernah neko-neko dengan orang lain, termasuk tetangga dan warga lainnya.

"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," ujarnya.

Bahkan, dirinya sempat bertanya kepada warga lainnya di tempat tinggal korban. Korban dinilai sangat baik dan taat bekerja sebab, meskipun tengah malam korban pergi ke lokasi kerja misalkan ada panggilan. 

"Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi," terangnya.

Pihaknya mewakili keluarga meminta kepada penegak hukum untuk menangkap seluruh pelaku dan menghukumnya seadil-adilnya karena, persoalan ini telah menghilangkan nyawa orang.

"Insyallah kalau dari keluarga tidak akan melakukan tuntutan seperti balas dendam, karena kita orang berpendidikan," tuturnya.

"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," imbuhnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved