Berita Terbaru Kabupaten Nganjuk
Siswa SMA Bina Insan Mandiri Nganjuk Kembangkan EBT, Buat Inovasi Kincir Angin Pembangkit Listrik
Siswa SMA Bina Insan Mandiri Nganjuk membuat kincir angin sebagai tenaga pembangkit listrik di sekolahnya. Berikut cerita lengkapnya
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: eben haezer
Fikri menyebut, proses pembuatan satu unit kincir angin memakan waktu dua pekan dengan biaya Rp 300 ribu.
Pengerjaannya dilakukan oleh enam siswa, yakni Fikri, Abdul Qudus Hakim, Syahidan Fajar Wahid, Ahmad Fadzlan Rizky, Zaki Ubaidillah, dan Azzam Fahmi. Keenamnya saat ini duduk di bangku kelas 11 dan 12.
Kincir angin buatan siswa ini tiap tahun terus berevolusi. Mulai dari berbahan kayu maupun pipa hingga berubah menjadi mayoritas berbahan besi.
Sementara itu, baling-baling pada kincir angin karya mereka memiliki ukuran sekitar 1 meter dengan ketebalan 2 milimeter.
Dilengkapi rem karet yang berfungsi untuk mengatur kecepatan, ekor besi untuk mengatur arah, tiang besi penyangga setinggi 2 meter, dinamo dan aki penyimpan listrik.
"Tahun 2022 masih terbuat dari pipa, kayu, dan bambu. Bahan itu tidak tahan banting, mudah rusak kena angin kencang. Dinamo pernah terbakar karena kecepatan baling tak terukur. Kami putar otak, tahun ini mengganti bahan dengan besi. Kami juga menambahkan rem agar kecepatan baling stabil. Kami membuat kincir sendiri dibantu guru pembimbing, kecuali dinamo dan aki beli di toko" terang Fikri.
Ke depannya, mereka berencana terus membuat kincir angin baru. Semakin banyak kincir angin, semakin besar pula energi yang dihasilkan.
"Kami termotivasi untuk membuat kincir angin lagi. Menurut kami angin di Nganjuk ini sangat potensial," ucapnya.
Listrik dari Kincir Angin Hidupkan Perangkat Jaringan Wi-Fi
Senyum Abdul Qudus Hakim (16) mendadak merekah saat angin berhembus kencang di tengah suhu yang mencapai 30 derajat celcius.
Selaras dengan angin tersebut, baling kincir angin pun ikut berputar cepat.
"Kami lega jika angin berhembus kencang. Kalau tidak ada angin maka aki tak terisi listrik," jelas siswa kelas 11 SMA Bina Insan Mandiri ini.
Guru Pembimbing Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMA Bina Insan Mandiri, Sri Handayani mengungkapkan aki penyimpan listrik yang terhubung dengan kincir angin mempunyai kapasitas 1,2 kWh.
Sedangkan, untuk satu kincir angin sendiri dapat menghasilkan tegangan sebesar 10-14 volt.
"Pengisian aki tergantung angin, kalau kecepatan angin sekitar angka 30 km/jam, aki bisa terisi penuh dalam waktu 60 jam. Tapi jika dirata-rata, umumnya aki dapat terisi penuh selama 10 hari," ujarnya. Sebagai informasi, catatan BPBD setempat, angin di Nganjuk bergerak kencang biasanya terjadi Juli-September.
SMA Bina Insan Mandiri Nganjuk
Energi Baru Terbarukan EBT
pembangkit listrik tenaga angin
pembangkit listrik tenaga bayu
kecamatan Baron
Kabupaten Nganjuk
Siswa Bina Insan Mandiri
Muhammad Fadhil Al Fikri
Abdul Qudus Hakim
Perusahaan Envision Tiongkok
Tribun Mataraman.com
Empat Benda Kuno Diserahkan ke Museum Anjuk Ladang Nganjuk |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pencuri Motor di Nganjuk, Tersangka Dibekuk Saat Mengendarai Barang Curian |
![]() |
---|
Polres Nganjuk Gulung 2 Pengedar Narkoba Besar, Terancam Hukuman Seumur Hidup |
![]() |
---|
4 Hari Bebas Dapat Remisi di Hari Kemerdekaan, Warga Nganjuk Kembali Berurusan dengan Hukum |
![]() |
---|
Petugas Gabungan Razia Rumah Kos di Kertsono Nganjuk, Ini Hasilnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.