Cerita Kopi
Ada Sejak 1988, Warung Bekpe yang Jadi Jujugan Ngopi Santri Jombang Masih Eksis Sampai Kini
Warung Bekpe di kabupaten Jombang adalah warung langganan santri di Jombang yang sudah eksis sejak 1988. Sampai kini masih jadi jujugan santri
TRIBUNMATARAMAN.COM | JOMBANG - Para santri di Kabupaten Jombang, khususnya di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, kecamatan Peterongan, kabupaten Jombang, pasti sudah tak asing dengan warung Bengkel Perut 'Bekpe' yang berada di Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Warung yang sudah beroperasi sejak 1988 ini dikenal tempat ngopinya para santri.
Warung yang juga dikenal dengan sebutan warung Ozi Kopi ini lokasinyha memang berada tepat di perbatasan Jogoroto dengan Peterongan.
Pada periode 1988, d era Kiai As'ad, kawasan Warkop yang terkenal dengan 'Panggon Ngopine Santri' ini berada di selatan Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso Peterongan Jombang.
Saat itu, daerah selatan pondok memang sudah ramai karena memang dipergunakan untuk kantin pondok dan tempat para santri mencari makan.
Achmad Yusuf Alfi Syahr (29) pengelola Warung Bekpe mengatakan, alasan menggunakan nama warung 'Bekpe', karena sebelum warung dibuka, area tersebut memang digunakan untuk bengkel.
Penyebutan akronim Bekpe atau Bengkel Perut ini bukan asal sembarang nama. Analoginya diambil dari kata bengkel, tempat yang bisa memperbaiki sesuatu yang rusak.
Namun, ada tambahan kata perut di belakangnya, yang diartikan, warung ini bisa memperbaiki gizi para santri dengan sajian makanan yang disajikan.
"Karena dulu banyak anak DU menyebutnya dengan 'Warung Bengkel'. Tapi sales yang banyak kesini tidak mau menulis dengan sebutan "Warung Bengkel" melainkan 'Warung Fauzi'. Sebab itu atas inisiatif pemilik warung, bergantilah menjadi 'Warung Bekpe' atau dikenal juga 'Ozi'," ucapnya pada Jumat (24/10/2024).
Ozi sendiri diambil nama ayah dari Achmad Yusuf yaitu M. Fauzi Shof dan Fatmah Mufidah. Disingkat menjadi Ozi yang merupakan pemilik warung. Dan saat ini ia masih tetap sama bekerja di tempat tersebut, dibantu oleh anak-anaknya.
"Karena dekat dengan Ponpes, maka kebanyakan pembeli dari santri berbagai tingkat pendidikan baik yang mukim di ponpes ataupun 'Ngalong'. Selain itu alumni juga banyak datang dan menjadi jujukan untuk sela-sela istirahat pasca ziaroh, sowan atau kegiatan lainnya," katanya.
Achmad Yusuf atau akrab disapa Cak Hafis ini mengatakan, warkopnya ini memiliki banyak varian kopi yang disajikan, selain itu ada juga berbagai makanan yang disediakan mulai dari lodeh, hingga lalapan.
Cak Hafis menjelaskan, menu varian kopi sebenarnya cukup sederhana, mengingat pemiliknya, Fauzi, berasal dari Dukun, Gresik.
Gresik memang dikenal dengan daerah dengan kopi yang nikmat.
Untuk harga, tak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan tidak terlalu menguras isi dompet.
Ngopi, Melukis, dan Melepas Penat di Kedai Baswara: Tempat Nongkrong Rasa Terapi di Pare Kediri |
![]() |
---|
Warung Kopi Kampoeng Sawah di Kediri, Sajikan Kuliner Lokal dengan Nuansa Pedesaan |
![]() |
---|
Cerita Kopi Arabika Kobra di Gunung Wilis Tulungagung yang Kini Tinggal Tersisa 100 Pohon |
![]() |
---|
Cerita Kafe D’Pare Van Java Sajikan Konsep Unik Lewat Perpaduan Kopi dan Musik |
![]() |
---|
Kopi Demit, Kedai Modern Pertama di Pare yang Tetap Bertahan dengan Cita Rasa Otentik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.