Berita Terbaru Kabupaten Probolinggo
Profil Kabupaten Probolinggo: Penghasil Tembakau Terbesar Hingga Dihuni Suku Tengger Bromo
Profil Kabupaten Probolinggo yang berada di Provinsi Jawa Timur mulai informasi Wisata hingga makanan khas.
Penulis: Adzra Bilah Syazwina | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM - Profil Kabupaten Probolinggo yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Diketahui Kabupaten Proboliggo merupakan wilayah penghasil tembakau terbesar di Provinsi Jawa Timur dengan total hasil produksi sebanyak 11.304 ton.
Kabupaten ini juga banyak dihuni oleh suku Tengger yang dipercayai masyarakat, nenek moyang dari berasal dari majapahit.
Suku Tengger memiliki kearifan lokal yang sangat kuat. Mereka hidup harmonis dengan alam dan sangat menjunjung tinggi tradisi leluhur.
Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Upacara Kasada. Upacara ini diadakan setiap tahun pada bulan kasada (biasanya bulan juni) sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan leluhur. Dalam upacara ini, masyarakat Suku Tengger mengantarkan sesaji ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan.

Setelah upacara Kasada, Setiap tangga 15 Bulan Karo (kedua) tahun Saka, masyarakat Suku Tengger merayakan Hari Raya Karo. Upacara Hari Raya Karo merupakan ritual yang dilaksanaan oleh warga Suku Tengger di Kawasan Gunung Bromo. Ritual ini merupakan penyucian diri terhadap Suku Tengger dan penghormatan kepada Hyang Widi Wasay aitu Roro Anteng dan Joko Seger.
Selain kedua Tradisi diatas, Suku Tengger masih memiliki Tradisi budaya lainnya yang tidak kalah unik.
Luas total keseluruhan wilayah Kabupaten Probolinggo sekitar 169.616,65 Ha atau +1.696,17 Km2 dengan total keseluruhan penduduk sebanyak 1,19 Juta Jiwa (2024)
Geografis
Letak Astronomis Kabupaten Probolinggo berapa pada posisi 112’50’ – 113’30’ Bujur Timur (BT) dan 7’40’ – 8’10’ Lintang Selatan (LS).
Di Utara, Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura

Di Selatan, Probolinggo berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang
Sedangkan di Timur, Probolinggo berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember
Kemudian di Barat, Probolinggo berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan
Daftar Kecamatan
1. Kecamatan Bantaran (10 Desa)
2. Kecamatan Banyuanyar (14 Desa)
3. Kecamatan Besuk (17 Desa)
4. Kecamatan Dringu (14 Desa)
5. Kecamatan Gading (19 Desa)
6. Kecamatan Gending (13 Desa)
7. Kecamatan Kotaanyar (13 Desa)
8. Kecamatan Kraksaan (5 Kelurahan 13 Desa)
9. Kecamatan Krenjengan (17 Desa)
10. Kecamatan Krucil (14 Desa)
11. Kecamatann Kuripan (7 Desa)
12. Kecamatan Leces (10 Desa)
13. Kecamatan Lumbang (10 Desa)
14. Kecamatan Maron (18 Desa)
15. Kecamatan Paiton (20 Desa)
16. Kecamatan Pakuniran (17 Desa)
17. Kecamatan Pajarakan (12 Desa)
18. Kecamatan Sukapura (12 Desa)
19. Kecamatan Sumber (9 Desa)
20. Kecamatan Sumberasih (13 Desa)
21. Kecamatan Tegalsiwalan (12 Desa)
22. Kecamatan Tiris (16 Desa)
23. Kecamatan Tongas (14 Desa)
24. Kecamatan Wonomerto (11 Desa)
Etimologi
Pada masa pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), raja Majapahit ke-IV (1350-1389), daerah yang sekarang dikenal sebagai Probolinggo disebut “Banger,” yang merujuk pada sungai yang mengalir di wilayah tersebut. Banger awalnya merupakan pedukuhan kecil di bawah kekuasaan Akuwu di Sukodono, dan disebutkan dalam buku *Negarakertagama* karya Prapanca, pujangga Kerajaan Majapahit.
Seiring perkembangan politik di Majapahit, Banger berkembang menjadi Pakuwon yang dipimpin seorang Akuwu di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika Bre Wirabumi (Minakjinggo) dari Blambangan berkuasa, Banger, sebagai perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, menjadi wilayah konflik dan lokasi Perang Paregreg antara Bre Wirabumi dan Prabu Wikramawardhana dari Majapahit
Pada masa pemerintahan VOC, setelah Mataram ditundukkan, daerah Banger diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Kyai Djojolelono diangkat sebagai Bupati Banger pertama pada tahun 1746, tetapi kemudian menyesali tindakannya setelah terpengaruh oleh politik adu domba VOC yang menyebabkan terbunuhnya Panembahan Semeru, keturunan Untung Suropati. Kyai Djojolelono akhirnya meninggalkan jabatannya dan hidup mengembara pada tahun 1768.
Sebagai penggantinya, VOC mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro sebagai Bupati Banger kedua, yang berhasil memajukan wilayah tersebut. Ia mendirikan Masjid Jami' sekitar tahun 1770 dan mengganti nama Banger menjadi “Probolinggo,” yang berarti sinar berbentuk tugu atau tongkat. Tumenggung Djojonegoro, juga dikenal sebagai Kanjeng Djimat, sangat dihormati oleh masyarakat dan dimakamkan di belakang Masjid Jami' setelah wafat.
Wisata
1. Gunung Bromo
2. Air Terjun Madakaripura
3. Pulau Gili Ketapang
4. Pantai Bentar
5. Arum Jeram Sungai Pekalen
6. Ranu Segaran
7. Sumber Air Panas
8. Candi Jabung
Kuliner Khas
1. Kepiting Olok
2. Soto Krasan
3. Nasi Glepungan
4. Nasi Jagung
5. Ketan Kratok
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
berita terbaru kabupaten probolinggo
Probolinggo
Suku Tengger
Gunung Bromo
Profil Kabupaten Probolinggo
Wisata di Kabupaten Probolinggo
Usai Bacok Tetangga, Lima Ekor Sapi Milik Pelaku Pembacokan di Tiris Probolinggo Raib |
![]() |
---|
Aksi Penipuan Spesialis Motor di Probolinggo Berakhir Usai Dihajar Warga |
![]() |
---|
Agus Berulah! Sok Jadi Preman Palak PKL Stadion Kraksaan Probolinggo Lalu Babak Belur Dihajar Warga |
![]() |
---|
Di Tangan Syafiuddin Warga Probolinggo, Sampah Galon Bekas Jadi Barang Seni Bernilai Mahal |
![]() |
---|
Bapak di Probolinggo yang Mencuri Rp 80 Ribu Karena Harus Beri Makan 3 Anaknya Akhirnya Dibebaskan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.