Santri Tewas Dilempar Kayu di Ponggok

Ponpes Serahkan Proses Hukum Kasus Santri Tewas Setelah Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru ke Polisi

ondok Pesantren menyerahkan sepenuhnya proses hukum peristiwa meninggalnya salah satu santrinya akibat lemparan kayu terisi paku di Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: faridmukarrom
tribunmataraman.com/samsul hadi
Nenek korban dan paman korban menunjukkan foto korban (kanan) di layar ponsel, Jumat (27/9/2024). ondok Pesantren menyerahkan sepenuhnya proses hukum peristiwa meninggalnya salah satu santrinya akibat lemparan kayu terisi paku di Blitar 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BLITAR - Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mahmud di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, menyerahkan sepenuhnya proses hukum peristiwa meninggalnya salah satu santrinya, MKA (13), yang diduga dilempar kayu berpaku oleh guru ngajinya ke polisi.

Yayasan juga sudah mengambil sikap dengan memecat guru ngaji atau pendamping santri yang diduga melempar potongan kayu berpaku kepada korban.

Plt Ketua Yayasan Al Mahmud, Imam Mahali mengatakan pasca kejadian, yayasan lebih dahulu fokus terhadap kondisi korban.

Setelah itu, yayasan baru mengambil sikap mengeluarkan guru atau pendamping santri yang diduga melempar potongan kayu berpaku yang mengenai korban.

"Kami sudah mengeluarkan yang bersangkutan (guru yang melempar potongan kayu) dari yayasan. Meski dia berperilaku baik, tapi dia juga salah karena kurang hati-hati," kata Imam, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Korban Aksi Ugal-ugalan Bus Bagong di Tulungagung Bertambah, Seorang Wanita Ditemukan Ditewas

Terkait proses hukum peristiwa itu, kata Imam, yayasan sepenuhnya menyerahkan kepada polisi.

Imam juga memastikan terduga pelaku akan kooperatif dengan proses hukum di polisi.

"Kami memastikan yang bersangkutan kooperatif dalam proses hukum," ujarnya.

Pembina Yayasan Al Mahmud Ponggok, Kanzul Fathon mengatakan yayasan sudah bertanggungjawab dengan peristiwa itu.

Yayasan memberikan santunan kepada keluarga korban baik saat korban dalam perawatan di rumah sakit sampai korban meninggal dunia.

Kanzul juga menyatakan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu.

"Setelah kejadian, korban langsung dibawa ke RSUD Srengat lalu dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri," katanya.

Dikatakannya, yayasan sudah berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan penanganan terhadap korban.

Yayasan juga sudah datang ke rumah keluarga korban untuk mengucapkan belasungkawa dan memberikan santunan.

Sebelumnya, seorang santri salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Ponggok, Kabupaten Blitar, MKA (13) meninggal dunia setelah dilempar kayu oleh ustaz atau guru ngajinya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved