2 Tahun Tragedi Kanjuruhan

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Dian Puspita Masih Kehilangan Ingatan Jangka Pendek

Sudah 2 tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, Dian Puspita masih kehilangan ingatan jangka pendek. Begini kondisi korban Tragedi Kanjuruhan itu

Editor: eben haezer
rifky edgar
Dian Puspita menunjukkan kondisi foto ketika dirawat karena menjadi korban Tragedi Kanjuruhan dua tahun silam, Senin (30/9/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Sudah 2 tahun Tragedi Kanjuruhan berlalu, Dian Puspita masih kehilangan ingatan jangka pendek.

Dian Puspita juga masih mengalami trauma apabila berada di tengah keramaian.

Dian merupakan satu, dari ratusan pendukung Arema FC yang menjadi korban selamat dari peristiwa 1 Oktober 2022 itu.

Saat ditemui di rumahnya di Kawasan Plaosan Timur, Kota Malang, Dian Puspita yang kini menginjak usia 23 tahun itu hanya duduk di sofanya sembari menunggu ibunya pulang belanja dari pasar.

Baca juga: Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Andi Setiawan Meninggal Setelah 16 Hari Dirawat di ICU

Kesehariannya, Dian hanya membantu ibunya yang berjualan bubur ayam di depan rumah.

Kaki Dian yang sempat patah saat menjadi korban Tragedi Kanjuruhan itu juga telah pulih. Pen yang berada di kakinya juga telah diambil setahun lalu.

Secara fisik, kondisi Dian sudah normal kembali. Hanya kehilangan ingatan jangka pendek yang kini masih dia alami.

"Kalau ingatan masa kecil, ingatan saat dia di sekolah masih ingat. Tapi kalau ingatan kemarin sudah lupa. Begitu juga soal tragedi, dia juga tidak ingat," kata Karyati, ibunda Dian saat ditemui di rumahnya, Senin (30/9/2024).

Namun, menurut Karyati, anaknya kini lebih pendiam, sensitif, dan gampang menangis.

Saat menjadi korban, Dian ditemui oleh ibunya ketika menjalani perawatan intensif di UGD Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.

Di RSSA, Dian mengalami koma selama dua pekan. Setelah sembuh, dia juga mengalami hilang ingatan terkait peristiwa yang merenggut ratusan korban jiwa itu.

"Tahunya dulu saya dari temannya yang ikut berangkat menonton itu, Katanya ada tawuran, saya kira ya tawuran biasa. Tapi kok sampai dirujuk ke RSSA, dari situ firasat saya sudah tidak enak," ungkapnya.

Setelah menjadi korban Tragedi Kanjuruhan, Dian juga turut kehilangan pekerjaannya di salah satu pabrik yang lokasinya tak jauh dari rumahnya.

Dian kini mulai perlahan-lahan untuk kembali menata kehidupannya meski masih mengalami trauma.

Dia sempat sekali bekerja usai kondisinya mulai membaik. Namun hal tersebut tidak bertahan lama.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved