Kesehatan

Jangan Asal Konsumsi, Dokter Beri Tips Memilih Obat Batuk OTC Secara Tepat Sesuai Gejala

Para dokter ingatkan pentingnya memilih obat batuk OTC secara cermat sesuai dengan gejala. Berikut rinciannya

Editor: eben haezer
ilustrasi
Para dokter ingatkan pentingnya memilih obat batuk OTC secara cermat sesuai dengan gejala. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Batuk memang salah satu gejala penyakit yang paling umum. Gejalanya pun bisa muncul di berbagai musim, musim panas, musim dingin, hingga pancaroba.

Kondisi ini membuat masyarakat butuh solusi cepat dan tepat untuk mengatasinya. Salah satunya berusaha mengatasi batuk dengan obat dijual bebas (OTC) yang mudah didapat. Namun, di antara berbagai jenis obat batuk OTC yang ada, penting untuk memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Patriotika Ismail, Sp.PD mengatakan, pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat.

Sebelum melakukan pengobatan mandiri, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita dan mengetahui sudah berapa lama menderita batuknya.

Beda gejala batuk yang dialami, maka beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya.

“Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk segera menemui dokter,” ujar dr. Patriotika, Kamis (19/9/2024).

Agar tepat sasaran, ia menyarankan untuk memperhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.

Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin sedangkan untuk gejala batuk kering disarankan mengonsumsi obat OTC yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan.

Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.

Meski harganya jauh lebih terjangkau daripada obat resep, obat OTC bisa menjadi pertolongan pertama yang disebut aman dalam meredakan gejala batuk umum.

Lantaran kandungan pada obat yang dijual bebas disebut kurang lebih sama dengan obat resep, hanya dalam dosis yang lebih rendah.

Secara umum, tambah dr. Patriotika, batuk bersifat ‘self-limiting’ yang berarti akan hilang dengan sendirinya sehingga obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal.

Ketersediaan yang bisa didapat tanpa resep dokter sering kali membuat masyarakat tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai berapa dosis yang dibutuhkan.

“Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, dan perubahan tekanan darah,” ungkapnya.

Sementara Dr. Elizabeth Angelina seorang dokter medis PT Bintang Toedjoe menjelaskan, obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved