Pendaftaran Pilkada 2024

Eri Cahyadi Ziarah ke Makam Ayahanda Jelang Mendaftar Pilkada 2024 ke KPU Surabaya

Jelang mendaftar ke KPU Surabaya sebagai calon wali kota Surabaya 2024-2029, Eri Cahyadi ziarah ke makam ayah dan ayah mertua

|
Editor: eben haezer
ist
Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Bakal calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyempatkan ziarah ke makam mendiang ayahanda, Urip Suwondo, dan ayah mertua, Dadang Djumena, Rabu (28/8/2024).

Ziarah ini dilakukan jelang dia mendaftar ke KPU Surabaya sebagai Calon Wali Kota Surabaya. 

Ini menjadi momentum mengharukan bagi Eri Cahyadi. Sebab dalam pencalonannya di Pilkada 2020 silam, Eri masih sempat meminta restu kepada keduanya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Khofifah-Emil Daftar Pilkada Jatim, PKB Siapkan Luluk-Lukmanul Jadi Penantang

Kini, suasana berbeda karena ayahanda dan mertua berpulang pada 2023 dan 2022 saat Eri menjadi wali kota.

 "Abah adalah pahlawan bagi kami. Hal-hal sederhana yang dilakukan beliau berdua memiliki makna dan arti besar bagi kami,” kata Cak Eri.

Baginya, sang ayah telah memberikan banyak inspirasi dalam kehidupannya. Terutama sikap tidak menyerah untuk selalu mengikhtiarkan kebaikan bagi lebih banyak orang.

eri cahyadi ziarah ke makam ayah
Bakal calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan istri menyempatkan untuk ziarah ke makam mendiang ayahanda, Urip Suwondo, dan ayah mertua, Dadang Djumena, Rabu (28/8/2024). Kesempatan ini berlangsung menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya di hari yang sama.

Ayahnya berpesan, jabatan dan amanah adalah jalan untuk meluaskan skala keberkahan dengan penuh keikhlasan. Karenanya, selama hidupnya, tutur Eri, ayahanda tak pernah mengeluh meski banyak beban yang harus ditanggung.

“Abah adalah sosok yang sabar dan teguh. Tak sekalipun saya melihatnya mengeluh. Dia terus berjuang menjaga keluarga kami,” katanya.

Hal ini pula yang menjadi semangat pihaknya untuk maju dalam pencalonan. "Saya sudah janji ke abah untuk berusaha menjadi wali kota yang baik, yang ingat rakyat, agar bisa menerangi makam abah,” ujar Eri.

Satu di antara momen penting kehidupannya adalah saat ayahanda dan ibundanya memberikan dukungan penuh kepada Eri Cahyadi untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020. “Beliau meyakinkan kami bahwa setiap manusia harus siap menerima takdir dari Allah," katanya.

"Tak ada yang bisa menampik rencana Tuhan. Kehidupan adalah perjalanan panjang dan memimpin kota ini sesungguhnya adalah satu dari ribuan langkah pengabdian sebagai manusia di muka bumi, sebelum Tuhan memanggil pulang," ujar Eri Cahyadi.

Usai berziarah, Eri melanjutkan dengan meminta doa restu ibundanya, Mas Ayu Esa Aisyah, dan ibu mertua, Suparni. Ibundanya juga merupakan sosok yang meyakinkannya untuk maju menjadi Wali Kota Surabaya.

Tanpa dorongan dari ibundanya, Eri tak akan mungkin mau dan bisa menjalaninya karena ia sendiri tak pernah berambisi menjadi wali kota.  Sebelum berangkat, ibunda Mas Ayu Aisjah yang dipanggil Umi oleh Eri Cahyadi itu memberangkatkan dia dengan doa dan sholawat yang akan menjaganya tetap dalam keberkahan dan keselamatan selama memimpin Surabaya.

(bobby c koloway/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved