Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Hubungan Terlarang Jadi Sebab Kasus HIV/AIDS di Trenggalek Meningkat Setiap Tahun

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto menyampaikan peningkatan kasus HIV/AIDS karena ini.

|
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
Sofyan Arif Candra
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto menyampaikan peningkatan kasus HIV/AIDS karena ini. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Angka temuan baru kasus AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) di Kabupaten Trenggalek meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2021, terdapat 15 kasus temuan baru penyakit AIDS, lalu pada tahun 2022 ada 72 kasus temuan baru AIDS, pada tahun 2023 ada 94 kasus temuan baru.

Sedangkan pada pada tahun 2024, hingga bulan Mei ditemukan 11 kasus baru penyakit. yang disebabkan oleh HIV (Human Imuno Viruses) tersebut.

Angka tersebut, mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dengan melakukan mitigasi dan pemberian obat kepada Odha (orang dengan HIV Aids).

Baca juga: Ketua Banggar DPR RI : RAPBN 2025 Disiapkan Hadapi Tantangan

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek Sunarto menerangkan, anggaran untuk penanganan kasus HIV/AIDS mencapai Rp 236 juta yang tersebar di beberapa kegiatan. 

"Untuk total kasus HIV/AIDS di Trenggalek yang terdeteksi sebanyak 329 kasus," kata Sunarto, Selasa (25/6/2024).

Sunarto menegaskan bahwa meningkatnya kasus HIV/AIDS di Trenggalek mayoritas karena tertular dari hubungan seksual di luar nikah melalui penjaja cinta.

Celakanya mereka juga menularkan ke suami/istrinya. Bahkan menurut Sunarto ada bayi yang dilahirkan dari Ibu Odha. 

Di Trenggalek ada 3 anak yang berumur di bawah 4 tahun yang terinfeksi HIV. Kemudian untuk anak 5 sampai 9 tahun terdapat 6 kasus. 

Kemudian untuk rentang umur 11 sampai 19 tahun ada empat kasus. Kemudian untuk umur 20 sampai 29 tahun sebanyak 60. Kemudian dalam rentang umur 30 sampai 39 sebanyak 95 kasus HIV/AIDS. 

"Yang terbanyak adalah di rentang umur 40 sampai 49 tahun dengan total 112 kasus terkena HIV/AIDS. untuk umur 50 tahun sampai 60 tahun keatas totalnya ada 49 kasus," jelas Sunarto.

Untuk menekan angka penularan, Dinkes Kabupaten Trenggalek melakukan sosialisasi ke siswa sekolah SMP, dan SMA. Selain itu petugas juga melakukan skrining pada bumil dan populasi. 

"Kita juga lakukan konseling sebelum pengobatan dan pemberian profilaksis TBC," lanjutnya. 

Sunarto berharap masyarakat lebih sadar berbahayanya penyakit HIV/AIDS. Sehingga muncul kesadaran untuk mencegah terlebih dahulu. 

"Semoga tidak ada lonjakan kasus HIV/AIDS di Trenggalek, dengan ini kami berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved